Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Memilih dan Menggunakan Pupuk Tanaman Hias yang Tepat

Kompas.com - 09/10/2021, 07:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

 

Anda biasanya akan melihat tiga angka pada label pupuk, yang menunjukkan rasio nitrogen, fosfor, dan kalium. Jika Anda membaca 24-8-16, misalnya, maka pupuk itu memiliki 24 persen N, 8 persen P, dan 16 persen K.

Jenis pupuk untuk tanaman

Nitrogen mendukung pertumbuhan daun tanaman, sementara fosfor membantu pertumbuhan akar dan pembungaan. Adapun kalium membantu kesehatan tanaman secara menyeluruh.

Tanaman hias yang memiliki daun lebih sedikit, seperti sukulen, membutuhkan lebih sedikit nitrogen. Itu sebabnya Anda mungkin menemukan pupuk khusus sukulen dengan rasio 5-10-10.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Teknik Penyemprotan Pupuk Daun pada Aglonema

 

Ilustrasi pupuk kandang, pupuk dari kotoran hewan.SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk kandang, pupuk dari kotoran hewan.

Tanaman hias bunga mungkin menghargai nilai P yang lebih tinggi. Namun, secara keseluruhan, sebagian besar tanaman hias akan senang dengan pupuk yang memiliki rasio genap dari ketiganya, menjadikannya pilihan yang baik.

Jenis pupuk yang paling umum adalah pupuk cair, yang dapat digunakan langsung pada tanaman, dan pupuk granular yang perlu dilarutkan dalam air.

Selain itu, ada juga pupuk slow release yang perlu diterapkan hanya sekali setiap beberapa bulan. Akan tetapi, jenis pupuk ini memberi Anda lebih sedikit kendali atas berapa banyak pupuk yang sebenarnya diperoleh tanaman.

Pupuk organik dan non-organik

Sama seperti makanan manusia, pupuk hadir dalam jenis organik dan non-organik. Bedanya, yang satu terbuat dari bahan alami dan yang lainnya diproduksi di laboratorium.

Baca juga: 3 Dampak Buruk Memberikan Pupuk Terlalu Banyak pada Tanaman

Pupuk non-organik cenderung memiliki persentase nutrisi yang lebih tinggi daripada pupuk alami dan oleh karena itu harus diaplikasikan secukupnya saja. Jika Anda menambahkan terlalu banyak pupuk ini ke tanaman, daun bisa terbakar dan tanah bisa mengembangkan penumpukan garam.

Itu sebabnya Halleck menyarankan Anda memilih pupuk organik bila memungkinkan. Pupuk ini lebih mirip dengan nutrisi yang akan diterima tanaman di habitat aslinya dan cenderung lebih lembut, meskipun biasanya lebih mahal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com