Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ikan Cupang Mengenali dan Bisa Berinteraksi dengan Pemiliknya?

Kompas.com - 30/09/2021, 11:49 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikan cupang menjadi populer karena warnanya yang cantik serta perawatannya yang mudah. Bahkan, ternyata ikan cupang juga bisa mengenali pemiliknya.

Melansir dari Love to Know, Kamis (30/9/2021), ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa ikan mampu mengenali wajah pemiliknya, bahkan jika pemiliknya berdiri di dekat akuarium bersama orang lain.

Ikan dapat mengembangkan asosiasi antara sesuatu yang mereka sukai, yang diberi makan, dengan orang yang memberi makan ikan cupang tersebut. 

Baca juga: Ini Penyebab Ikan Cupang Berenang Tidak Menentu Arah

Semakin sering Anda berinteraksi dengan ikan cupang, semakin besar kemungkinan mereka mengenali Anda.

Maka dari itu, hal yang normal bagi ikan cupang untuk berenang ke depan akuarium ketika pemiliknya datang ke sana. Ini bisa untuk mengantisipasi diberi makan, meskipun mereka juga akan mencari pemiliknya karena mereka tertarik dengan apa yang terjadi selanjutnya.

1. Ikatan ikan cupang dan pemiliknya

Ikan cupang mungkin tidak "mencintai" pemiliknya seperti anjing atau kucing menunjukkan kasih sayang, tetapi mereka akan menunjukkan minat dan afiliasi yang jelas dengan pemiliknya.

Ikan cupang juga dikenal memiliki ingatan yang baik dan dapat mengingat orang meskipun tidak melihatnya selama beberapa minggu atau lebih.

Baca juga: Simak, Cara Membedakan Ikan Cupang Jantan dan Betina

Mereka juga dapat mengingat tata letak akuarium mereka dan akan mengingat di mana tanaman dan dekorasi berada sebelum Anda memindahkannya.

Kemampuan untuk mengingat inilah yang membantu mereka untuk terikat dengan pemiliknya dari waktu ke waktu.

Jadi, semakin sering Anda melakukan interaksi atau berkunjung ke depan akuarium ikan cupang, semakin besar kemungkinan Anda memperkuat ikatan yang dirasakan ikan cupang dengan Anda.

Ini juga sehat untuk ikan Anda, karena kurangnya stimulasi dapat menyebabkan depresi dan stres.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com