JAKARTA, KOMPAS.com-- Tanggal 28 September diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day. Peringatan kesehatan secara global dimulai pada tahun 2007 untuk meningkatkan kesadaran tentang rabies dan bersatu untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian di seluruh dunia. Hari Rabies Sedunia diperingati di banyak negara termasuk di Indonesia.
Rabies adalah penyakit yang 100% dapat dicegah. Namun, lebih dari 59.000 orang meninggal karena penyakit ini di seluruh dunia setiap tahun.
Hari Rabies Sedunia adalah kesempatan untuk merenungkan upaya kita untuk mengendalikan penyakit mematikan ini dan mengingatkan diri kita sendiri bahwa perjuangan belum berakhir.
Baca juga: Hati-hati, Ini Tanda Kucing Tertular Rabies
Dilansir dari Instagram Bidang Keswan dan Kesmavet Jabar @animal_health.jbr, Selasa (28/9/2021), penyakit rabies sendiri ditularkan melalui gigitan gewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, kera dan musang.
Virus rabies menginfeksi susunan syaraf pusat yang dapat menyebabkan kematian.
View this post on Instagram
Baca juga: Bisakah Kucing Terkena Rabies? Ini Penjelasan dan Gejalanya
Gigitan hewan yang dicurigai atau diketahui menderita rabies pada hewan peliharaan kita harus langsung ditangani. Untuk kasus pada hewan, yang pertama yang harus dilakukan adalah mengenali ciri dari rabies itu sendiri. Tangkap hewan tanpa dibunuh, kemudian laporkan pada puskeswan atau perangkat desa. Lalu, lakukan observasi hewan selama 14 hari.