Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kesalahan Mencuci Bantal dan Guling yang Harus Dihindari

Kompas.com - 16/09/2021, 07:58 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika sebuah bantal maupun guling tampak kotor hingga berbau tak sedap, penting bagi siapa pun untuk segera mencucinya.

Umumnya sebuah bantal dan guling perlu dicuci sebanyak 2-4 kali dalam setahun. Namun, untuk urusan mencuci bantal dan guling, jangan samakan seperti hendak mencuci pakaian.

Terdapat banyak kesalahan yang tak jarang dilakukan oleh orang-orang saat mencuci bantal maupun guling, dan kamu harus menghindarinya.

Baca juga: Cara Mengeringkan Bantal Memory Foam yang Basah

Dilansir dari beberapa sumber, Rabu (15/9/2021), berikut ini 8 kesalahan dalam mencuci bantal dan guling yang harus dihindari.

1. Tidak memerhatikan instruksi

Dalam mencuci bantal dan guling, cukup banyak orang yang tidak memerhatikan instruksi pencucian yang disarankan dari produsen bantal.

Padahal setiap kain dari bantal dan guling memiliki teknik pencucian tersendiri untuk melindungi, sekaligus menjaga bentuk dan kualitas aslinya.

Jika tidak memerhatikan instruksi yang ada, maka bantal dan guling tidak akan bersih sempurna.

Baca juga: Cara Membuat Bantal Kempis Kembali Padat agar Tidur Nyenyak

2. Menggunakan air suhu normal

Mencuci bantal dan guling menggunakan air suhu normal dianggap kurang bersih, sehingga lebih disarankan air hangat.

Sebab, air hangat dapat membersihkan bantal dan guling yang kotor dengan lebih baik daripada air dingin.

Selain itu, air hangat akan membunuh kuman, bakteri, dan kutu busuk yang kemungkinan tinggal di bantal atau guling. Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan oleh air dingin.

3. Terlalu banyak deterjen

Menggunakan deterjen terlalu banyak saat mencuci bantal dan guling akan membuat busa-busanya terperangkap di sela-sela kain dan sulit untuk dibilas.

Ilustrasi noda kuning pada bantal.SHUTTERSTOCK/PJJARUWAN Ilustrasi noda kuning pada bantal.

Sisa deterjen tersebut justru akan menjadi tempat berkembang biaknya kuman secara perlahan.

4. Tidak menggunakan pelembut

Bahan kain yang digunakan untuk melapisi bantal dan guling sangat lembut seperti bayi.

Oleh karena itu, gunakan pelembut pakaian saat mencuci bantal dan guling agar kainnya terawat dan tahan lama, sekaligus memberi wangi yang lebih.

Baca juga: Cara Membersihkan Noda Kuning pada Bantal

5. Hanya dicuci sekali

Mencuci bantal dan guling membutuhkan banyak air, sehingga prosesnya bisa cukup lama dan melelahkan.

Namun, banyak yang merasa cukup ketika bantal dan guling dicuci dan dibilas sekali. Padahal, ada kemungkinan bantal dan guling belum bersih dan butuh dicuci lagi.

Maka dari itu, luangkan waktu untuk mencuci dan membilas bantal dan guling minimal dua kali untuk memastikan semua kotoran dan noda terlepas.

6. Menumpuk terlalu banyak bantal dan guling di mesin cuci

Apabila mengandalkan mesin cuci, jangan mencuci banyak bantal dan guling secara bersamaan.

Baca juga: 5 Cara Membuat Bantal Lebih Tahan Lama

Sebab, mesin cuci yang kelebihan beban akan merusak bantal dan guling di dalamnya.

Selain itu, mesin juga akan kesulitan membersihkan setiap detail kain sehingga bantal dan guling tidak akan bersih sesuai harapan.

7. Dicampur dengan cucian lain

Jika bantal dan guling dicuci bersamaan dengan pakaian kotor dan sebagainya, ini juga merupakan sebuah kesalahan.

Hal ini jelas akan memberikan dampak yang kurang bagus. Jadi, bantal dan guling perlu dicuci secara khusus dan terpisah dari pakaian kotor dan sebagainya.

 

8. Dimasukkan ke pengering mesin cuci

Bantal dan guling yang dikeringkan dengan pengering mesin cuci akan kehilangan bentuk aslinya.

Selain itu, kainnya akan merenggang dan cepat rusak jika terus-terusan dikeringkan dengan pengering mesin cuci yang berputar cepat.

Lebih baik untuk menjemur bantal dan guling di luar ruangan dan biarkan kering oleh panas sinar matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com