Tergantung pada tahap pertumbuhan, jenis dan jumlah pupuk yang Anda gunakan akan bervariasi. Untuk tanaman cabai berusia 4 minggu atau lebih muda, direkomendasikan untuk menggunakan pupuk kaya nitrogen.
Untuk tanaman yang mulai menghasilkan bunga dan buah, disarankan untuk beralih ke pupuk yang kaya fosfor dan mengurangi nitrogen. Ini akan mendorong tanaman untuk berhenti menumbuhkan daun baru dan fokus memproduksi buah.
Adapun beberapa tanda tanaman cabai kekurangan nutrisi antara lain daun menguning, daun layu atau rontok, hingga bunga cabai rontok.
Baca juga: Cara Mudah Menangani Daun Keriting pada Tanaman Cabai Rawit
Tanaman cabai harus disiram secara seimbang dan jangan pernah menyiram secara berlebihan. Terlalu banyak air akan memicu banyak masalah, salah satunya adalah pertumbuhan yang terhambat.
Meskipun penyiraman yang kurang juga tidak bagus, penyiraman yang berlebihan mungkin akan menyebabkan kematian tanaman cabai.
Beberapa tanda tanaman cabai disiram terlalu banyak antara lain daun keriting dan rontok, bunga rontok, busuk akar, dan perkembangan buah yang buruk.
Akar tanaman cabai seperti berpori yang perlu udara yang baik untuk tumbuh. Jika Anda memadatkan tanah atau media tanam, akar tanaman cabai mungkin kesulitan untuk mengembang dan menyerap air secara efisien.
Baca juga: Mudah, Cara Menanam Cabai dengan Stek
Air juga akan mengalami kesulitan mengalir dengan baik dari tanah. Untuk tanaman cabai di pot, disarankan untuk memadatkan tanah, tetapi jangan terlalu padat.
Beberapa tanda tanaman cabai terlalu padat tanahnya antara lain busuk akar, daun layu, tanah jenuh, dan drainase yang buruk. Gunakan garpu taman untuk mengendurkan tanah dengan lembut.
Juga, tambahkan kompos dan bahan organik lainnya ke tanah untuk mendorong bakteri baik.