JAKARTA, KOMPAS.com- Sebagian kucing memiliki perilaku yang tak biasa seperti memakan sampah atau benda-benda tak lazim lainnya karena banyak faktor.
Perilaku ini disebut sebagai pica, yakni kondisi perilaku kucing memakan barang-barang non-makanan. Beberapa bentuk pica mungkin relatif tidak berbahaya atau mengganggu seperti menjilati kantong plastik.
Namun, mengonsumsi zat non-makanan dapat menyebabkan penyumbatan usus. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi pertanda suatu penyakit.
Baca juga: 5 Manfaat Memelihara Kucing, dari Meredakan Stres sampai Lebih Sehat
Kucing dan anak kucing yang memakan sampah bisa menimbulkan masalah kesehatan atau perilaku.
Jika mencuriga bahwa itu adalah masalah kesehatan, segeralah membawa kucing ke dokter hewan, terutama bila perilakunya muncul secara tiba-tiba.
Beberapa anak kucing mungkin memakan sampah semata-mata karena penasaran dan perilaku ini dapat dihentikan dengan pengawasan yang ketat.
Baca juga: 5 Pilihan Makanan untuk Kucing Kampung agar Cepat Gemuk
Jika kucing kesayangan terindikasi berperilaku tak lazim dengan memakan sampah, tentu hal ini akan mengkhawatirkan kesehatan si kucing.
Lalu, mengapa demikian dan bagaimana cara menanganinya?
Melansir dari The Spurce Pets, Minggu (1/8/2021), berikut ini penyebab dan cara mengatasi kucing yang suka makan sampah.
Baca juga: 5 Tips Menghentikan Kebiasaan Menggigit pada Anak Kucing
Makan sampah bisa menjadi tanda bahwa kucing sedang sakit, khususnya mengidap anemia. Penyakit ini menyerang kucing ketika kekurangan sel darah merah dan hemoglobin.
Kamu harus sering-sering memeriksa apakah kucing mengalami gusi pucat, putih, atau kebiruan. Anemia dapat menunjukkan kekurangan zat besi, mineral, vitamin, atau asam lemak esensial.
Selain itu, jika kucing makan sampah, ini juga bisa menjadi tanda serius penyakit berbahaya lainnya seperti leukimia, yang menyebabkan anemia atau penyakit ginjal.
Baca juga: Tips Memandikan Kucing Agar Tidak Dicakar
Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan standar, termasuk pemeriksaan darah lengkap dan urinalisis.
Pemeriksaan darah ini akan menentukan apakah kucing menderita anemia, sedangkan urinalisis akan mengungkapkan tingkat konsentrasi urine. Sebab, urine yang terlalu encer merupakan indikasi penyakit ginjal.
Namun, jika kondisi kucing menunjukkan adanya gejala penyumbatan, dokter hewan akan melakukan radiografi atau MRI.
Baca juga: Tips Memandikan Kucing Agar Tidak Dicakar