Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2021, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Catster

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda mungkin pernah melihat kucing peliharaan tidur di atas sepatu Anda atau ia berguling-guling di atas tumpukan pakaian kotor yang bau. Nah, mengapa sebenarnya kucing menyukai benda-benda yang bau seperti itu?

Dilansir dari Catster, Kamis (29/7/2021), kucing bukan satu-satunya hewan yang tertarik pada benda-benda berbau. Bagi hewan, indera penciuman sangat penting karena mereka menggunakannya untuk berkomunikasi dengan hewan lain dan belajar tentang lingkungan mereka.

Hewan mengandalkan indera penciumannya seperti kita mengandalkan penglihatan kita. Korteks visual manusia adalah bagian otak yang dominan, sedangkan hewan dengan indra penciuman yang kuat memiliki korteks penciuman yang dominan.

Baca juga: Gejala dan Cara Mengobati Tungau Telinga pada Kucing

Indera penciuman kucing

Jumlah reseptor penciuman dalam saluran hidung menunjukkan kekuatan indera penciuman individu kucing, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Indian Journal of Veterinary Science.

Ilustrasi kucing PersiaUnsplash/Petra Bouchalová Ilustrasi kucing Persia

Dengan sekitar 100 juta reseptor penciuman di rongga hidung, indera penciuman kucing sekitar 20 kali lebih kuat daripada manusia yang hanya 5 juta.

Kucing pun memiliki kelenjar aroma di pipi, sekitar mulut, di bawah dagu, dan di dahi tepat di bawah telinga.

Organ vomeronasal

Kucing dan hewan lain memiliki organ penciuman ekstra di langit-langit mulutnya yang disebut organ vomeronasal atau organ Jacobson.

Baca juga: Hati-Hati, Minyak Esensial Berbahaya untuk Kucing

Ketika kucing menggunakan organ ini, dia mungkin menjulurkan lidahnya, membuka mulutnya lebar-lebar dan mengerutkan moncongnya, yang disebutu respons Flehmen. Kucing besar seperti singa atau harimau, anjing, dan kuda pun melakukan hal ini.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com