JAKARTA, KOMPAS.com - Stop kontak merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk mendistribusikan energi listrik ke beragam macam barang elektronik.
Setiap rumah yang teraliri listrik pasti memiliki stop kontak yang terpasang di dinding setiap ruangan rumah. Terkait dengan stop kontak, kamu perlu berhati-hati saat menggunakannya.
Penggunaan yang tidak sesuai atau keliru bisa membuat stop kontak menjadi meleleh atau terbakar, sehingga berpotensi menimbulkan kebakaran.
Baca juga: 9 Kesalahan dalam Penggunaan Stop Kontak yang Harus Dihindari
Dilansir dari beberapa sumber, Jumat (30/7/2021), berikut ini penyebab stop kontak menjadi meleleh atau terbakar.
Kelebihan beban atau mencolokkan banyak barang elektronik atau barang elektronik yang dicolok memiliki daya watt besar menyebabkan arus yang mengalir pada stop kontak menjadi lebih besar.
Arus yang besar menyebabkan penghantar kabel menjadi panas, sehingga menyebabkan stop kontak meleleh karena melebihi dari daya maksimal yang dapat dibebankan pada stop kontak.
Pada stop kontak tertulis KHA (Kemampuan Hantar Arus). Misalnya tertulis KHA stop kontak 16A, berarti kemampuan stop kontak maksimal sebesar 16 Ampere.
Baca juga: 7 Perangkat Elektronik yang Tak Boleh Dicolok ke Stop Kontak Kabel
Apabila ada banyak beban peralatan listrik dan melebihi batas KHA, maka stop kontak dapat menjadi panas, gosong, meleleh, hingga terbakar.
Pernahkah kamu memasang steker sebuah barang elektronik secara kendor? Arus listrik memang masih bisa tersalurkan meskipun steker yang dicolok ke stop kontak kendor.
Akan tetapi, kondisi ini bisa menyebabkan plat atau besi colokan terasa panas, walaupun steker barang elektronik yang dihubungkan ke stop kontak hanya membutuhkan watt kecil.
Selain itu, semakin besar watt barang elektronik yang dihubungkan ke stop kontak, maka semakin cepat pula suhu panasnya meningkat.