Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 17/04/2023, 18:47 WIB
Dian Reinis Kumampung

Penulis

Sumber Pet MD

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ekor kucing seringkali tidak dapat dipisahkan dari kepribadiannya, apakah itu melingkar dengan tenang di sekelilingnya saat istirahat atau menjentikkan dengan tidak sabar saat dia menunggu makanan.

“Ekor kucing memiliki banyak fungsi,” kata Teri Skadron, dokter kedokteran hewan di Skadron Animal Hospital di West St. Paul, Minnesota, seperti dilansir Pet MD, Rabu (28/7/2021).

Dia mencatat bahwa ekor digunakan untuk keseimbangan, komunikasi, untuk tetap hangat, dan untuk ekspresi diri. Karena alasan ini, penting bagi pemilik hewan peliharaan untuk menjaga ekor kucing mereka bebas dari cedera dan infeksi.

Baca juga: Seberapa Sering Kucing Buang Air Besar dalam Sehari?

Ilustrasi kucing, ilustrasi ekor kucingShutterstock/Nils Jacobi Ilustrasi kucing, ilustrasi ekor kucing

Untungnya, kata Heather DiGiacomo, dokter hewan dan pemilik Rumah Sakit Hewan Newtown Square di Newtown Square, Pennsylvania, cedera ekor relatif jarang terjadi pada kucing.

“Kucing di luar ruangan lebih berisiko. Jadi memelihara kucing di dalam ruangan dapat secara dramatis mengurangi insiden cedera ekor," ujar DiGiacomo.

Jika kamu tidak dapat mencegah kucing untuk menjelajahi alam bebas, waspadalah terhadap bahaya cidera pada ekor ini.

Berikut adalah daftar cedera ekor kucing yang umum terjadi:

Baca juga: Penyebab Infeksi Telinga pada Kucing dan Cara Mengatasinya

1. Luka gigitan

DiGiacomo menjelaskan bahwa luka gigitan adalah salah satu luka ekor kucing yang paling umum terlihat dalam latihannya.

“Sepertinya ini terjadi ketika kucing melarikan diri dan hewan lain menempel di ekornya,” jelas DiGiacomo.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com