JAKARTA, KOMPAS.com -- Ekor kucing seringkali tidak dapat dipisahkan dari kepribadiannya, apakah itu melingkar dengan tenang di sekelilingnya saat istirahat atau menjentikkan dengan tidak sabar saat dia menunggu makanan.
“Ekor kucing memiliki banyak fungsi,” kata Teri Skadron, dokter kedokteran hewan di Skadron Animal Hospital di West St. Paul, Minnesota, seperti dilansir Pet MD, Rabu (28/7/2021).
Dia mencatat bahwa ekor digunakan untuk keseimbangan, komunikasi, untuk tetap hangat, dan untuk ekspresi diri. Karena alasan ini, penting bagi pemilik hewan peliharaan untuk menjaga ekor kucing mereka bebas dari cedera dan infeksi.
Baca juga: Seberapa Sering Kucing Buang Air Besar dalam Sehari?
Untungnya, kata Heather DiGiacomo, dokter hewan dan pemilik Rumah Sakit Hewan Newtown Square di Newtown Square, Pennsylvania, cedera ekor relatif jarang terjadi pada kucing.
“Kucing di luar ruangan lebih berisiko. Jadi memelihara kucing di dalam ruangan dapat secara dramatis mengurangi insiden cedera ekor," ujar DiGiacomo.
Jika kamu tidak dapat mencegah kucing untuk menjelajahi alam bebas, waspadalah terhadap bahaya cidera pada ekor ini.
Berikut adalah daftar cedera ekor kucing yang umum terjadi:
Baca juga: Penyebab Infeksi Telinga pada Kucing dan Cara Mengatasinya
DiGiacomo menjelaskan bahwa luka gigitan adalah salah satu luka ekor kucing yang paling umum terlihat dalam latihannya.
“Sepertinya ini terjadi ketika kucing melarikan diri dan hewan lain menempel di ekornya,” jelas DiGiacomo.