Penelitian yang dilakukan di Universitas Naresuan, Phitsanulok, Thailand memvalidasi lidah mertua sebagai salah satu tanaman hias indoor penghasil oksigen terbanyak karena mampu menyerap karbon dioksida pada 0,49 ppm per meter kubik dalam sistem tertutup.
Selain itu, ia juga memancarkan oksigen dan menyerap karbon dioksida di malam hari, bersama dengan benzena, formaldehida, xilena, dan toluena.
Menurut sebuah penelitian oleh Universitas Nasional Pukyong, Busan, Korea Selatan, weeping fig atau yang dikenal dengan pohon buah ara berhasil menurunkan konsentrasi CO2 dari udara, sehingga meningkatkan kadar oksigen dengan selisih yang cukup besar.
Ini juga merupakan tanaman ampuh untuk menyaring VOC berbahaya seperti formaldehida, benzena, dan trikloroetilen.
Baca juga: Cara Mengusir Hama Tanaman Cabai dengan Kapur Barus
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di South Dakota State University Extension, anggrek melepaskan oksigen di malam hari, yang menjadikannya salah satu tanaman terbaik untuk kamar tidur. Bunga-bunga indah dari tanaman juga akan membuat ruang lebih cantik.
Meskipun tanaman laba-laba bukanlah tanaman penghasil oksigen paling banyak dalam daftar, tanaman ini mendapatkan tempatnya di sini karena merupakan salah satu tanaman terbaik untuk mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas menurut University of Vermont.
Beberapa penelitian di Amerika Serikat dan Inggris juga menyatakan bahwa tanaman ini dapat menurunkan kecemasan hingga 37 persen, depresi sebesar 58 persen, dan kelelahan hingga 38 persen.
Ini secara aktif menggunakan karbon dioksida untuk membuat oksigen dan glukosa selama fotosintesis, meningkatkan persen oksigen di udara.
Baca juga: Ragam Pilihan Pupuk untuk Tanaman Anggrek
Tanaman ini juga mengeluarkan oksigen di malam hari menurut artikel yang diterbitkan oleh University of Connecticut.
Karena tanaman ini terlihat cukup memukau dengan bunganya yang berwarna-warni, sukulen berbunga ini bisa menjadi tambahan yang indah untuk rumah Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.