Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 Jenis Virus yang Umum Menyerang Kucing

Kompas.com - 14/07/2021, 17:15 WIB
Abdul Haris Maulana,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus merupakan agen infeksi berukuran kecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang hidup dan dapat memberi penyakit pada mahluk hidup, termasuk kucing.

Saat ini, ada banyak virus yang dapat mengganggu kesehatan kucing, tetapi hanya beberapa yang paling umum menyerang kucing. 

Baca juga: Penyebab dan Gejala Kucing Terinfeksi Feline Immunodeficiency Virus

Bagi kamu pemilik kucing, penting untuk mempelajari virus apa saja yang umum menyerang kucing dan bagaimana mencegahnya, mendiagnosis, dan mengobatinya.

Dilansir dari Pet Care RX, Rabu (14/7/2021), berikut ini adalah lima virus umum yang dapat menyerang kucing. 

Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Kucing Flu

Feline Immunodeficiency Virus (FIV)

Feline Immunodeficiency Virus atau FIV adalah virus yang membahayakan dan melemahkan sistem kekebalan kucing, yang aakhirnya membuat kucing berisiko tertular infeksi lain yang fatal.

Gejala

Gejala FIV meliputi demam, kelelahan, penurunan berat badan, serta infeksi kulit dan pernapasan. Selain itu, muntah, diare, infeksi mulut, dan kerontokan bulu. 

Baca juga: Kenali, Ini Tanda-tanda Kucing Cacingan

Penyebab

FIV biasanya ditularkan dari satu kucing ke kucing lain melalui luka gigitan yang dalam, air liur, serta darah. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, virus ini dapat ditularkan dari induk kucing ke anak kucing.

Perawatan 

FIV tidak dapat diobati sehingga fokus utamanya adalah penguatan sistem kekebalan tubuh si kucing. Kunjungan kesehatan rutin setiap enam bulan sangat penting

Dokter hewan akan mengukur kekuatan sistem kekebalan kucing dan merekomendasikan obat antivirus, perubahan pola makan, atau suplemen. 

Baca juga: Kenali, Ini Tanda-tanda Kucing Cacingan

Feline Herpes (FVR)

Feline herpes atau feline viral rhinopneumonitis (FVR) adalah virus yang paling sering terjadi pada kucing selama hidup. Ini juga merupakan salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan atas pada kucing.

Gejala

Bersin, hidung tersumbat, mata berair, demam, dan kelelahan. Semua gejala dapat berlangsung hingga dua minggu. 

Baca juga: Hidung Kucing Beringus, Apakah Ini Normal?

Penyebab 

Feline herpes sering ditularkan dari kucing yang terinfeksi ke kucing lain melalui sekresi tubuh seperti keluarnya cairan dari mata, hidung, juga mulut.

Tingkat penularannya lebih tinggi apabila kucing berbagi kotak kotoran, mangkuk air dan makanan, mainan, dan alat perawatan. Virus ini juga dapat menyebar dari induk kucing ke anak kucingnya selama kehamilan. 

Baca juga: Cara Memperkenalkan Kucing Baru ke Kucing Lama agar Cepat Akur

Perawatan 

Seperti FIV, herpes kucing tidak dapat disembuhkan. Jadi, fokuslah pada penanganan kondisi tersebut. Antibiotik atau obat antivirus sering diresepkan untuk mencegah virus bereplikasi.

Obat tambahan akan direkomendasikan untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan dan ketidaknyamanan. 

Baca juga: 6 Faktor yang Mempengaruhi Usia Kucing Persia

Feline Leukemia Virus (FeLV)

Feline leukemia virus adalah virus darah yang awalnya dikira kanker karena sering menyerang sumsum tulang yang memungkinkan kanker bertahan.

Gejala 

Penurunan berat badan yang konsisten lambat, kerusakan bulu, diare kronis, pembesaran kelenjar getah bening, dan kejang. Namun, gejala ini mungkin tidak muncul sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah infeksi awal. 

Baca juga: 7 Alasan Mengapa Kucing Menjadi Agresif

Penyebab 

Feline leukemia sangat menular dan ditularkan dari kucing yang terinfeksi ke kucing lain melalui sekresi tubuh seperti air liur, dahak, urin, dan kotoran.

Anak kucing yang lahir dari ibu yang terinfeksi sangat mungkin tertular penyakit ini, terutama selama masa menyusui. 

Baca juga: Kucing Cacingan? Atasi dengan Obat Cacing Ini

Perawatan 

Karena feline leukemia adalah kondisi terminal yang tidak dapat disembuhkan, perawatan difokuskan untuk membuat kucing merasa senyaman mungkin.

Beberapa dokter hewan meresepkan obat untuk memperpanjang umur kucing meski temuan tentang efektivitas obat tidak meyakinkan. Penting untuk menemukan dokter hewan yang akan membahas secara rinci pilihan pengobatan.

Baca juga: Kenapa Kucing Suka Menggigit Saat Dielus atau Bermain dengan Kita?

Feline Distemper (FPV)

Feline distemper atau Feline Panleukopenia virus (FPV) adalah virus yang sangat menular yang menargetkan sel-sel di saluran usus dan sumsum tulang.

Apabila divaksinasi, kucing jarang tertular virus ini, tetapi pada populasi kucing yang tidak divaksinasi, penyebarannya bisa sangat luas. 

Baca juga: Tips Memelihara Kucing dan Anjing Bersama-sama

Gejala 

Demam, kehilangan nafsu makan, muntah, diare, dan kelelahan. Karena gejalanya cukup umum, kamu sebaiknya memeriksakan kucing ke dokter hewan untuk mendiagnosis kondisi tersebut dengan benar. Feline distemper bisa mengancam nyawa si kucing.

Penyebab 

Feline distemper disebabkan oleh parvovirus kucing. Ini ditularkan dari kucing yang terinfeksi ke kucing lain melalui cairan tubuh seperti darah, urin, feses, bahkan mungkin kutu.

Virus dapat ditularkan dari permukaan ke permukaan, termasuk mainan, tempat tidur, peralatan perawatan, dan mangkuk makan. 

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Dikebiri

Perawatan 

Setelah tertular virus ini, banyak kucing tidak akan selamat meski telah dirawat inap. Namun, antibiotik dapat menjadi penyelamat, memerangi virus di usus, serta sebagian besar infeksi sekunder yang sering terjadi.

Perawatan semacam itu dapat mencegah perkembangan kondisi. Untungnya, kucing yang selamat dari feline distemper menjadi kebal terhadap penyakit ini seumur hidup. 

Baca juga: 5 Tanda Kucing Butuh Lebih Banyak Waktu Bermain

Feline Calicivirus (FCV)

Feline calicivirus adalah virus yang bertanggung jawab atas sejumlah infeksi saluran pernapasan atas, mulut, dan mata pada kucing. Setidaknya, 40 jenis virus yang berbeda telah terdeteksi, semuanya bervariasi dalam tingkat keparahannya.

Gejala 

Bersin, hidung tersumbat, keluarnya cairan dari mata dan hidung, serta borok di lidah, gusi, bibir atau hidung, dan air liur berlebihan. Gejala lainnya, demam, kelelahan, dan pembesaran kelenjar getah bening juga dapat terjadi. 

Baca juga: Tak Kalah Gemas, Ini 5 Alasan Mengapa Perlu Memelihara Kucing Kampung

Penyebab

Feline calicivirus sangat menular dan ditularkan dari kucing yang terinfeksi ke kucing lain melalui sekresi tubuh sepeerti air liur atau cairan mata dan hidung, yang mengenai udara saat bersin.

Virus ini juga diduga menyebar melalui kontak dengan urin dan feses. Virus ini dapat hidup di permukaan benda seperti mainan, mangkuk makan, juga tempat tidur hingga seminggu.

Bahkan jika manusia menyentuh benda-benda ini, mereka dapat menyebarkan virus ke kucing yang sehat. 

Baca juga: 4 Perilaku Manusia yang Membuat Kucing Bahagia

Perawatan 

Saat merawat kucing yang terkena feline calicivirus, kamu sebenarnya sedang mengobati gejala dan infeksi sekunder. Dokter hewan kemungkinan akan meresepkan obat antibiotik dan anti-peradangan.

Selain itu, dokter juga merekomendasikan suplemen untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh kucing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com