JAKARTA, KOMPAS.com— Vacuum cleaner atau penyedot debu menjadi slaah satu alat bantu untuk membersihkan rumah.
Alat ini akan menyedot debu hingga di bagian terdalam kain dan juga di sela-sela yang sempit.
Namun membeli penyedot debu tidak bisa sembarangan. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya kamu perhatikan sebelum membelinya seperti dilansir dari Renonation, Senin (12/7/2021).
Baca juga: 8 Kesalahan Menggunakan Vacuum Cleaner yang Mungkin Kamu Lakukan
1. Ruang penyimpanan
Kamu harus mempertimbangkan ruang penyimpanan untuk menyimpan vacuum cleaner setelah tak lagi digunakan.
Jika kamu tak memiliki banyak ruang, ada baiknya kamu emilh penyedot debu yang tipis dan tak memiliki tabung yang besar.
Jika kamu memiliki banyak ruang untuk dibersihkan, belilah penyedot debu yang terasa lebih ringan di tangan.
Pengisap debu tanpa kabel juga merupakan pilihan yang baik untuk ruang yang lebih besar, karena kamu tidak perlu terus-menerus mencolokkan mesin ke dalam soket. Tetapi untuk penyedot debu tanpa kabel harus sering diisi daya.
Kebanyakan vacuum cleaner tanpa kabel cenderung memiliki waktu kerja yang pendek sebelum perlu diisi ulang, jadi menyedot debu mungkin akan memakan waktu yang lama. Jika tak menginginkan hal ini, ada baiknya kamu membeli penyedot debu dengan kabel.
Baca juga: 7 Kegunaan Lain Vacuum Cleaner, Tidak Hanya untuk Menyedot Debu
Untuk ubin biasa dan kayu, kamu bisa menggunakan vacuum cleaner yang memiliki permukaan penyedit yang lembut.
Namun, untuk kamu yang menggunakan karpet, pilihlah vacuum cleaner dengan daya hisap yang tinggi, agar semua debu dan kotoran bisa terserap sempurna dari karpetmu.
Beberapa merek mencantumkan daya isap penyedot debu, yang merupakan indikator yang baik untuk kemampuan membersihkan penyedot debu.
Jika tidak, kamu bisa menilai berdasarkan beberapa indikator seperti aliran udara, yaitu gaya udara yang memindahkan kotoran dan debu ke dalam wadah penyedot debu, serta daya input motor, biasanya diukur dalam watt.
Jika kamu menderita alergi atau memiliki anak kecil di rumah, pertimbangkan untuk membeli penyedot debu yang dilengkapi dengan filter HEPA.
Filter HEPA asli bisa menyaring sekitar 99,97 persen partikel debu halus dengan diameter 0,3 mikron (satu mikron adalah sepersejuta meter).
Penyedot debu dengan filter HEPA akan menyalurkan udara kotor yang dihisap melalui filter dan udara yang dikeluarkan dari mesin akan lebih bersih daripada udara di sekitarnya.
Baca juga: Seberapa Sering Harus Menyedot Debu dengan Vacuum Cleaner?
Ada beberapa penyedot debu yang dibuat khusus untuk kamu yang memiliki hewan peliharaan.
Beberapa penyedot debu model ini hadir dengan gulungan yang dirancang khusus yang membantu mengangkat dan mengurai bulu hewan peliharaan dan beberapa penyedot debu dilengkapi dengan tab beraroma yang menghilangkan bau hewan peliharaan dan menyegarkan rumah saat kamu menyedot debu.
Ingin penyedot debu yang juga bisa menggantikan pel dan ember konvensional milikmu? Dapatkan satu dengan fungsi pembersih uap. Penyedot debu ini bekerja dengan memanaskan air yang tersimpan dan melepaskannya sebagai uap, mengepel lantai sekaligus menyedot debu.
Beberapa pembersih uap dilengkapi dengan berbagai aksesori yang memungkinkannya bekerja pada jenis lantai yang berbeda.
Vacuum cleaner jenis ini sangat bagus untuk menghilangkan noda, bau dan dipasarkan untuk membunuh bakteri karena uap panas yang dikeluarkan.
Salah satu keluhan utama tentang pembersih uap ini adalah bahwa mereka cenderung membuat lantai terlalu basah. Karena itu, belilah pembersih uap yang juga dapat mengeringkan lantai sekaligus.
Baca juga: 4 Benda yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Vacuum Cleaner
Suara bising merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan, terutama jika kamu tidak ingin membangunkan bayi saat menyedot debu.
Model yang lebih baru jauh lebih senyap daripada sebelumnya, dan sekitar 60 dB dianggap layak, sementara penyedot debu dengan tingkat kebisingan dalam kisaran 80 dB masih dapat diterima.
Untuk memberi gambaran tentang tingkat kebisingan yang akan hadapi, sepeda motor yang bergerak memiliki tingkat kebisingan sekitar 100 db sementara percakapan berada dalam kisaran 60 dB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.