5 Pilihan Pakan yang Baik untuk Warna dan Sirip Ikan Cupang

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain kesempurnaan ukuran dan bentuk tubuh, warna dan sirip adalah dua faktor yang paling penting untuk menentukan kecantikan seekor ikan cupang.

Baik warna pada sisik dan sirip ikan cupang adalah bagian tubuh yang 'sakral', yang dianggap mampu membius mata para pecintanya.

Untuk bisa meningkatkan tampilan warna dan siripnya, ikan cupang perlu diberikan pakan yang sesuai dan khusus.

Baca juga: Apakah Bisa Memelihara Banyak Ikan Cupang di Dalam Satu Wadah?

Dikutip dari kanal Youtube Ikan Cupang Channel, Rabu (16/6/2021), berikut ini 5 pilihan pakan yang baik untuk warna dan sirip ikan cupang.

1. Kutu air

Kutu air kutu air atau lebih dikenal dengan kutir merupakan salah satu jenis pakan yang paling umum diberikan pada ikan cupang, terlebih untuk ikan cupang yang umurnya dibawah 1 bulan.

Kutu air diyakini oleh banyak pecinta ikan cupang bisa meningkatkan kualitas warna atau menjaga warna ikan cupang.

Tapi, pola pemberian kutu air pada ikan cupang dewasa perlu diperhatikan. Jangan langsung memberi banyak kutu air pada ikan cupang dalam sekali makan, karena hal itu bisa mengganggu aktivitas ikan cupang.

Baca juga: Ikan Cupang Suka Berkelahi? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

2. Udang

Udang juga salah satu jenis makanan yang lazim diberikan pada ikan cupang, karena kandungannya diyakini mampu meningkatkan warna atau menjaga warna ikan cupang.

Pemberian pakan udang untuk ikan cupang ini mulai tren dari tahun 2018. Sebelum tahun 2018, jarang ada penghobi atau peternak ikan cupang yang memberi makan ikan cupang dengan udang.

Cara pemberian udang untuk pakan ikan cupang hanya pada bagian dagingnya saja. Lalu daging udang perlu dicacah terlebih dahulu agar bisa dimakan atau masuk ke mulut ikan cupang.

Untuk itu, usahakan amati cacahan daging udang tersebut apakah sudah bisa masuk ke mulut ikan cupang sebelum diberikan.

SHUTTERSTOCK/PANPILAI PAIPA Ilustrasi ikan cupang di akuarium.

3. Jentik nyamuk

Jentik nyamuk atau encu merupakan jenis pakan yang paling mudah kamu jumpai, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang jika kamu mau mencari sendiri.

Fungsi penting dari jentik nyamuk asalah tidak membuat sirip dan ekor ikan cupang loyo sekaligus menjaga warna.

Baca juga: Beragam Penyebab Warna Ikan Cupang Memudar

Tapi, yang perlu diwaspadai dalam memberikan jentik nyamuk ke ikan cupang adalah kebersihannya.

Selain itu, pemberian jentik nyamuk juga harus yang masih muda. Jangan berikan ikan cupang jentik nyamuk yang sudah tua, karena teksturnya sudah keras dan ikan cupang akan kesulitan untuk mencernanya.

4. Cacing darah

Cacing darah juga salah satu jenis makanan ikan cupang yang umum diberikan pada ikan cupang.

Di alam, cacing darah ini umumnya berdampingan dengan cacing sutra tapi keduanya adalah jenis cacing yang berbeda.

Baca juga: Cerahkan Warna Ikan Cupang dengan Makanan Ini

Cacing darah bisa kamu beli di pedagang ikan yang mulai ramai atau secara online, sehingga kamu tidak perlu susah-susah untuk mencari cacing darah.

5. Daphnia atau kutu air raksasa

Daphnia merupakan salah satu jenis dari berbagai jenis kutu air. Yang membedakan daphnia dengan kutu air adalah ukurannya.

Ukuran daphnia jauh lebih besar ketimbang kutu air, itu sebabnya daphnia disebut dengan kutu air raksasa.

Daphnia bisa kamu beli pada peternak khusus daphnia, karena kutu air raksasa ini tidak ada di alam.

SHUTTERSTOCK/NUAMFOLIO Ilustrasi ikan cupang berwarna putih.

Yang perlu diwaspadai ketika memberikan daphnia pada ikan cupang adalah banyaknya jumlah pemberiannya.

Untuk pemberian daphnia pertama kali, sebaiknya hitung berapa jumlah yang mampu dihabiskan oleh ikan cupang dengan sekali beri.

Hal ini perlu dilakukan karena terlalu banyak pemberian daphnia bisa mengganggu ikan cupang.

Baca juga: Ingin Ikan Cupang Hidup Lebih Lama? Ini Cara Memperpanjang Usianya

Bahkan banyak penghobi ikan cupang meyaknini bahwa ikan cupang yang diberi terlalu banyak daphnia justru bisa merusak sirip dan ekor ikan cupang, khususnya ikan cupang yang berjenis ekor panjang.