JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari setahun pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia, tren merawat tanaman hias masih belum surut. Tren ini didorong imbauan beraktivitas di rumah untuk warga demi menurunkan risiko penularan virus.
Salah satu jenis tanaman hias yang cukup banyak dipilih oleh pemilik rumah untuk dirawat dan dikoleksi adalah sukulen maupun kaktus. Tanaman yang hidup di iklim kering ini disebut mudah dirawat, karena tak memerlukan banyak air.
Meskipun demikian, tidak sedikit yang gagal merawat tanaman sukulen. Ada beberapa kesalahan dan pandangan umum yang keliru sebagai penyebabnya.
Baca juga: 5 Tanaman Sukulen yang Mudah Dirawat
Dilansir dari Well and Good, Rabu (12/5/2021), berikut ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman sukulen agar tetap hidup dengan baik.
“Kesalahpahaman yang cukup umum adalah bahwa sukulen jarang membutuhkan air. Ini sebenarnya tergantung pada jenis sukulen dan daerah asalnya,” kata Maryah Greene, seorang pakar tanaman.
Sebagai contoh, beberapa tanaman sukulen seperti lidah buaya dan haworthia berkembang di daerah yang banyak hujan dalam satu periode waktu diikuti dengan periode kemarau panjang.
“Tanaman lidah buaya adalah contoh sempurna dari tanaman sukulen yang dapat menampung banyak air di daunnya,” terang Greene.
Baca juga: Mengetahui Lebih Jelas tentang Tanaman Sukulen
“Anda mungkin pernah melihat mereka tumbuh cukup besar dan menjadi gurun, tetapi bahkan di rumah, mereka bisa menjadi sangat besar," imbuhnya.
Selain mempertimbangkan jenis sukulen yang Anda miliki, Anda juga harus menyesuaikan penyiraman untuk waktu dalam setahun.
“Ini akan menentukan seberapa sering dan berapa banyak air yang harus diterima,” papar Greene.