JAKARTA, KOMPAS.com - Kulit bawang putih adalah salah satu limbah dapur yang paling umum ditemukan. Bagaimana tidak, bawang putih merupakan salah satu bumbu dapur esensial.
Namun, Anda jangan buru-buru membuang kulit bawang putih ke tempat sampah. Anda bisa mengumpulkannya dan menjadikan kulit bawang putih sebagai pupuk organik tanaman.
Dikutip dari Garden Is Life, Senin (26/4/2021), kulit bawang putih merupakan pupuk yang baik untuk tanaman. Bawang putih kaya akan kalium, kalsium, dan fosfor.
Baca juga: 3 Resep Membuat Pestisida di Rumah, Pakai Cabai hingga Bawang Putih
Sebanyak 3 siung bawang putih atau sekitar 9 gram mengandung 36,09 mg kalium, 16,29 mg kalsium, 2,25 mg magnesium, dan 13,77 mg fosfor.
Kalium (K) dan fosfor (P) adalah 2 dari 3 mikronutrien dasar yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh subur. Adapun zat mikronutrien lainnya adalah nitrogen.
Kalium dibutuhkan tanaman untuk menghasilkan lebih banyak bunga dan buah. Ini membantu tanaman mencapai kematangan dengan memainkan peran besar dalam penyerapan air dan nutrisi dari tanah.
Fosfor bertanggung jawab untuk perkembangan akar, sedangkan kalsium membuat tanaman kokoh.
Baca juga: Bisakah Menanam Bawang Putih yang Dibeli di Pasar? Ini Penjelasannya
Berikut ini beberapa cara mengolah kulit bawang putih menjadi pupuk tanaman.
Seperti semua bahan organik, kulit bawang putih dapat dengan mudah dikubur dan diubah menjadi kompos. Proses ini melibatkan mikroorganisme baik di dalam tanah yang mengurai bahan organik.
Saat mikroba memecah kulit bawang putih, ia menarik potasium ke dalam tanah yang kemudian akan diserap oleh tanaman.
Namun, satu sisi negatifnya adalah waktu yang dibutuhkan kulit bawang putih untuk terurai. Ini kadang-kadang disebut sebagai jenis pupuk slow release.