Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Siram, Ini Teknik Menyiram Tanaman agar Tumbuh Subur

Kompas.com - 23/04/2021, 14:49 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Penyiraman merupakan faktor penting agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan sehat. Sama dengan manusia, tanaman pun mengalami haus dan membutuhkan air untuk hidup.

Seperti dilansir dari Better Homes & Gardens, Jumat (23/4/21), tanaman layu adalah tanaman yang mengalami stres. Artinya, tidak akan tumbuh dengan baik dan kurang mampu menangkis hama serta penyakit. 

Baca juga: Mengapa Menyiram Tanaman di Pagi Hari Paling Baik?

Soal berapa banyak jumlah air yang harus disiram ke tanaman, tergantung pada sejumlah faktor lingkungan seperti kondisi cuaca, musim, serta jenis tanaman. 

Ada beberapa tanaman yang membutuhan penyiraman teratur dan sebagian lainnya hanya membutuhkan penyiraman ketika tanah mengering. Mengetahui jenis tanaman serta cara menyiram yang tepat menjadi kunci agar tanaman terhidrasi dengan baik serta tumbuh subur.  

Baca juga: Mengapa Menyiram Tanaman di Pagi Hari Paling Baik?

Cara Menyiram Tanaman

Anda dapat menyalurkan air ke taman menggunakan kaleng, selang air, atau alat penyiraman atau sistem irigasi. Alat ini tidak akan memberi efek pada tanaman, tetapi lebih mengacu pada kenyamanan.

Misalnya, untuk taman kecil atau hanya beberapa tanaman, cukup menggunakan kaleng atau selang. Sebaliknya, jika Anda memiliki banyak tanaman di area yang luas, mungkin harus mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam irigasi tetes atau sistem sprinkler dengan pengatur waktu, yang juga dapat membantu menghemat air. 

Saat menggunakan kaleng penyiram, perhatikan suhu air. Ada banyak tanaman yang tidak menyukai air dingin. Gunakan selalu air yang sejuk atau hangat. Hindari memakai air yang terlalu dingin, terutama untuk bibit dan tanaman muda. 

Baca juga: Bingung Berapa Kali Harus Menyiram Tanaman? Berikut Panduannya

Sebab, tanaman tersebut kurang mampu mentoleransi guncangan suhu. Selain itu, sebaiknya menghindari suhu ekstrem air lainnya yang terlalu panas. 

Hal ini dapat terjadi jika selang atau kaleng penyiram, terutama model logam, diletakkan di bawah sinar matahari. Cara terbaik adalah menjalankan selang di atas trotoar sampai Anda merasakan air dingin lagi. Sedangkan untuk kaleng, isi ulang kaleng penyiraman yang terlalu panas sebelum digunakan.

Jika menyiram tanaman dari atas, usahakan tidak membuat daunnya basah. Cara ini membantu memulai cukup awal pada siang hari ketika dedaunan mengering sebelum malam tiba untuk mencegah penyakit daun. 

Baca juga: 4 Trik Menghemat Air Saat Menyiram Tanaman

Tips Menyiram Tanaman Baru 

Biasanya, dibutuhkan waktu satu tahun setelah penanaman untuk sebagian besar tanaman keras, semak, dan pohon untuk tumbuh sempurna, yang berarti tumbuhan memiliki kesempatan untuk mengembangkan sistem akar yang kuat. Selama musim pertama berkebun, pastikan tanaman baru Anda tidak pernah layu atau benar-benar kering.

Ini akan membantu mereka memusatkan lebih banyak energi untuk menumbuhkan akar yang sehat daripada harus melakukan pengendalian kerusakan setiap kali mereka mengalami stres kekeringan.

Saat menyiram bibit kecil dengan kaleng penyiram, putar bagian lubang di ujungnya sehingga lubang mengarah ke atas ke langit, bukan ke bawah. Ini meminimalkan gangguan tanah dan mencegahnya diratakan ke tanah. 

Baca juga: Ketahui, Waktu Terbaik Menyiram Tanaman

Berapa Banyak untuk Menyirami Tanaman

Sebagian tumbuhan lebih tahan kekeringan daripada yang lain (sukulen adalah tanaman yang paling tidak memerlukan air banyak) sehingga mampu bertahan dengan sedikit air. Namun, secara umum, Anda dapat menganggap tanaman seperti sedotan hidup yang menyedot air dari tanah dan melepaskannya ke udara.

Proses ini dipercepat selama cuaca panas dan cerah, terlebih saat ada angin yang membantu air menguap lebih cepat. Sebaliknya, jika akar kekurangan air yang dikirim ke daun dan batang, tanaman akan layu, bahkan amati.

Untuk itu, pastikan tanaman, terutama yang baru tumbuh, selalu memiliki kelembapan yang cukup agar tidak layu, tapi tidak terlalu banyak karena akar juga perlu bernapas. 

Baca juga: Air Hujan Baik untuk Menyiram Tanaman? Ini Penjelasannya

Membasahi permukaan tanah saja tidaklah cukup. Siram air secara menyeluruh dan biarkan meresap ke dalam tanah hingga terserap oleh akar. Diperlukan sedikit waktu bagi air untuk meresap jauh di dalam tanah.

Jadi, cara terbaik adalah menambahkan kelembapan secara perlahan menggunakan tekanan air yang rendah daripada memakai selang air dengan tekanan kuat. Sebab, tekanan air yang terlalu kuat dapat merusak tanaman, terlebih tanaman yang mulai rapuh atau layu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com