Virus dan bakteri dapat ditularkan dari makanan yang terkontaminasi, luka gigitan, dan interaksi dengan hewan atau kucing yang terinfeksi.
Virus umum yang menginfeksi kucing: feline immunodeficiency virus, feline herpes, feline leukemia, feline distemper, feline calcivirus, dan lain-lain.
Bakteri umum yang menginfeksi kucing antara lain salmonella, E. coli, bordetella, helicobacter, streptococcus, leptospirosis, clostridia, dan lain-lain.
Letih dan lesu adalah gejala umum dari infeksi bakteri dan virus, biasanya disertai dengan gejala seperti keluarnya cairan dari mata dan hidung, diare atau kehilangan nafsu makan, demam, penurunan berat badan, kurangnya minat pada perawatan, dan infeksi saluran pernapasan.
Baca juga: Mengapa Kucing Selalu Lapar? Ini 5 Alasannya
Jika kucingmu juga menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan, ia perlu segera ke dokter hewan.
Artritis atau penyakit sendi degeneratif menyebabkan nyeri dan radang sendi. Kucing yang lebih tua, khususnya akan lebih rentan terhadap kondisi tersebut.
Arthritis akan membuat mereka sulit atau bahkan menyakitkan untuk bergerak, sehingga mereka lebih suka untuk tetap tidur dengan nyaman.
Mungkin diabetes kamu anggap hanya terjadi pada manusia. Tapi, diabetes jauh lebih umum terjadi pada kucing daripada yang kamu pikirkan.
Baca juga: 4 Bunga Cantik Ini Berbahaya untuk Kucing, Apa Saja?
Jika kucing memiliki kadar gula darah atau glukosa yang tidak seimbang dalam darah, ini bermanifestasi dalam gejala lain yang meliputi kelesuan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, muntah, dan dehidrasi.
Penyesuaian yang ketat dalam diet akan diperlukan dan yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter hewan.
Tanaman dan zat beracun merupakan bahaya, terutama bagi kucing yang sering berkeliaran di luar ruangan.