JAKARTA, KOMPAS.com - Sahur dan berbuka puasa merupakan kegiatan yang dilakukan di bulan Ramadan. Tak bisa dipungkiri, dengan dua kegiatan yang dilakukan selama sebulan penuh, peran lemari es atau kulkas menjadi sangat penting.
Selain menyimpan berbagai bahan makanan untuk menu berbuka dan sahur, kulkas kerap menjadi tempat penyimpanan makanan sisa yang masih ingin disantap saat sahur nanti.
Namun, dilansir dari NBC News, Selasa (13/4/21) Amy Shapiro, praktisi kesehatan dan pemilik Real Nutrition NYC, mengatakan salah satu kesalahan terbesar yang dia lihat orang-orang lakukan dengan sisa makanan mereka adalah membiarkannya terlalu lama.
Baca juga: 7 Cara Membuat Kulkas Bekerja Lebih Efisien
“Hindari membiarkan sisa makanan lebih dari dua jam pada suhu kamar. Jika tidak, bakteri akan tumbuh, yang merupakan salah satu penyebab terbesar penyakit bawaan makanan," ujarnya.
Kesalahan lainnya adalah tidak melabeli atau menandai makanan sisa, sehingga Anda tidak mengetahui sudah berapa lama makanan tersebut berada di dalam kulkas.
Untuk solusinya, simpan sisa makanan dalam wadah kedap udara dan tambahkan keterangan tanggal makanan ini.
Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa makanan tersebut masih layak dimakan atau dibuang dalam jangka waktu yang tepat. Selain itu, makanan kaleng terbuka juga harus dikemas ulang.
Baca juga: Hindari Meletakkan 5 Bahan Makanan Ini di Dalam Kulkas
Sebelum dimasukkan ke dalam kulkas, sebaiknya makanan didinginkan terlebih dahulu, agar makanan yang ada di dalam kulkas tidak terkontaminasi dan kulkas tidak bekerja terlalu keras.
Suhu lemari es Anda harus diatur di bawah 4 derajat celsius, idealnya pada 2-3 derajat celsius. Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah hindari mengisi lemari es Anda secara berlebihan, karena ini mencegah udara dingin bersirkulasi di sekitar makanan dan menjaga suhu yang tepat.
Panaskan kembali sisa makanan di atas kompor, oven, atau microwave dengan suhu internal minimal 75 derajat celcius setelah dikeluarkan dari kulkas.
Hindari memanaskan kembali makanan dalam slow cooker, makanan terlalu lambat memanaskan makanan dan bakteri berbahaya dapat tumbuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.