Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2021, 20:21 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Memiliki kucing sebagai hewan peliharaan terkadang membuatmu tak ingin terpisah darinya walau hanya sebentar.

Beberapa pemilik bahkan tak masalah jika harus tidur bersama dengan kucing peliharaan di ranjang yang sama. Padahal kebiasaan ini sangat tak disarankan karen akan memberi pengaruh pada kesehatan kita sebagai pemilik.

Berikut adalah delapan alasan mengapa sebaiknya kamu tak tidur bersama kucing di ranjang yang sama.

Baca juga: Mengapa Kucing Banyak Tidur? Ini Alasannya

1. Tidur akan terganggu

Dilansir dari Reader’s Digest, Senin (22/2/2021), kucing sangat suka tidur, mereka bisa tidur sekitar 15 jam sehari, tetapi siklus tidur mereka tidak sama dengan kita.

Seekor kucing yang tertidur sepanjang hari mungkin siap untuk berkompetisi di Olimpiade Kitty pada pukul 2 pagi, berlomba di sekitar ruangan dan melompat dari furnitur.

Sementara kita tidak, kita tidak bisa menggantikan tidur malam dengan tidur siang.

Terlebih, kucing mungkin mendengkur, menggaruk, atau sekadar memancing perhatian selama jam tidurmu, yang dapat mengurangi kenyamananmu untuk beristirahat dengan baik, dan membuatmu merasa mengantuk dan lesu pada keesokan harinya.

Sebuah studi tentang gangguan tidur yang dilakukan Mayo Clinic di Amerika Serikat menemukan bahwa lebih dari 20 persen pasien yang tidur dengan hewan peliharaannya mengatakan bahwa hewan tersebut mengganggu tidurnya.

Baca juga: Mengapa Kucing Tiba-tiba Menjadi Agresif? Ini Penyebabnya

2. Terkena puing-puing kotak pasir

Kotak kotoran adalah tempat yang kotor, dan cakar kucing dapat menampung kotoran dan kotoran kucing, yang bisa tertinggal di tempat tidurmu saat tidur bersama.

Alas karet di luar kotak memang bisa mengurangi jumlah kotoran dan limbah agar tak masuk ke dalam rumah. Namun sisa-sisa pasir dan juga kotoran kucing bisa saja berpindah ke atas kasur karena kamu membiarkan kucing tidur bersama.

3. Alergi dan asma

Hingga 30 persen orang memiliki semacam reaksi alergi terhadap kucing dan anjing, menurut Asma and Allergy Foundation of America, dan alergi terhadap kucing dua kali lebih umum daripada reaksi terhadap anjing, kata para ahli.

Dokter menyarankan untuk mengeluarkan kucing dari rumah jika seseorang mengalami alergi. Namun sebenarnya ada hal lain yang bisa kamu lakukan yang sebenarnya tidak terlalu ekstrim yakni menggunakan pereda alergi dan untuk penderitaan asma seperti semprotan hidung atau suntikan alergi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com