Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Banyak Deterjen Saat Mencuci Pakaian, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 19/01/2021, 19:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan deterjan saat mencuci pakaian, baik dengan tangan atau mesin cuci sangat vital. Deterjen tak hanya membersihkan, namun juga membasmi kuman, noda, serta membuat pakaian lebih harum.

Namun, ingat bahwa penggunaan deterjen saat mencuci pakaian harus sesuai takaran. Sebab, menggunakan terlalu banyak deterjen malah bisa menimbulkan beragam masalah.

Apa dampak penggunaan deterjen saat mencuci pakaian? Dilansir dari Family Handyman, Selasa (19/1/2021), berikut penjelasannya.

Baca juga: 7 Mitos yang Salah tentang Mencuci Pakaian

Menurut Mary Gagliardi, ilmuwan di The Clorox Company, menggunakan terlalu banyak deterjen bisa menimbulkan masalah. Beberapa di antaranya adalah munculnya residu atau noda pada pakaian, bau mesin cuci dari sisa deterjen yang terperangkap, daj noda tidak dibersihkan dengan benar.

Selain itu, muncul peningkatan risiko aus pada pompa dan motor mesin cuci, sertalebih banyak energi yang dikeluarkan untuk mencuci pakaian, karena mesin cuci secara otomatis menambahkan pembilasan ekstra dan jeda untuk memecah busa berlebih.

"Cucian sudah mengandung banyak bakteri. Namun, penggunaan deterjen yang berlebihan akan memperburuk keadaan," kata Gagliardi.

Bagaimana agar tidak menggunakan deterjen secara berlebihan?

Menurut Gagliardi, Anda harus terlebih dahulu memahami tiga faktor yang menentukan kinerja pembersihan di mesin cuci, yakni energi termal (suhu air), energi mekanik (agitasi), dan energi kimia (disediakan oleh deterjen dan aditif cucian).

Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Darah pada Pakaian dan Seprai

Saat dioptimalkan, imbuh Gagliardi, faktor-faktor ini bekerja sama untuk memberikan pembersihan yang baik.

“Anda mengoptimalkan suhu dengan memilih air terpanas karena semakin panas air, semakin baik pembersihannya. Anda mengoptimalkan energi mekanik dengan meningkatkan agitasi (tugas berat versus siklus rumit), dengan menambah waktu agitasi, dan dengan menambahkan bilas ekstra," ungkap Gagliardi.

"Anda mengoptimalkan energi kimia dengan memastikan Anda menggunakan deterjen yang baik dalam jumlah yang tepat, dan menambahkan aditif cucian yang sesuai untuk muatan yang dicuci," imbuhnya.

Pahami kandungan deterjen

Memahami apa yang bahan deterjen lakukan saat mencuci juga merupakan hal bagus. Gagliardi mengatakan deterjen yang baik antara lain mengandung surfaktan dan zat anti redeposisi.

 

Bahan-bahan itu bekerja sama untuk melembutkan air sehingga bahan pembersih bisa menghilangkan tanah dan menahannya di air cucian.

Deterjen juga harus memiliki enzim yang dapat memecah noda protein, sehingga memudahkan bahan pembersih untuk menghilangkannya. Agen pemutih fluoresen juga penting, karena mengendap ke kain untuk menangkap cahaya dari bagian spektrum yang tidak terlihat dan memantulkannya di bagian spektrum yang terlihat.

Berapa banyak deterjen yang harus digunakan?

Jadi bagaimana Anda tahu berapa banyak deterjen yang harus ditambahkan? Periksa petunjuk pada botol atau kemasan deterjen.

Baca juga: Cara Mengeringkan Pakaian dengan Cepat Saat Musim Hujan Tiba

Di dalam kemasan biasanya diinformasikan jumlah minimum untuk muatan berukuran rata-rata dengan tanah rata-rata yang dicuci dalam air dengan tingkat kesadahan air yang lebih rendah.

Setelah Anda mengetahui jumlah dasar, Anda dapat menambahkan lebih banyak jika memiliki muatan yang lebih besar atau cucian yang lebih kotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com