Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memajang Tanaman Palsu di Rumah Punya Dampak Negatif, Mengapa?

Kompas.com - 02/11/2020, 19:34 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Decoholic

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli tanaman palsu atau imitasi sebagai dekorasi rumah, menjadi solusi bagi orang-orang yang tak mau repot dalam urusan merawat tanaman.

Tanaman palsu sendiri memang sudah banyak diperjualbelikan di berbagai toko hias perlengkapan rumah tangga. Tren satu ini diketahui sudah cukup lama ada di berbagai belahan dunia.

Namun, memelihara tanaman palsu sebagai dekorasi rumah nyatanya cenderung memiliki sisi negatif.

Baca juga: 8 Tanaman Hias yang Cocok di Dalam Ruangan dan Cara Merawatnya

Berikut ini ada beberapa alasan mengapa tanaman palsu bisa menjadi pilihan yang buruk ketika ada di dalam rumahmu, dikutip dari Decoholic, Senin (2/11/2020).

Tanaman palsu berdampak buruk bagi feng shui

Feng shui adalah sebuah teori tentang menjaga dan memperkuat keseimbangan alam. Hal ini berfokus pada menciptakan keseimbangan antara elemen alami api, tanah, kayu, air, dan logam.

Tanaman alami memiliki kayu, air, dan tanah sehingga sangat bagus untuk membantu menjaga keseimbangan feng shui di rumah seseorang.

Beberapa tanaman juga digunakan untuk memperkuat aspek feng shui tertentu, seperti keberuntungan dan kemakmuran.

Baca juga: Mau Tidur Nyenyak? Tempatkan 7 Tanaman Hias Ini di Dalam Kamar

Tanaman palsu yang terbuat dari bahan sintetis tidak benar-benar berfungsi untuk meningkatkan feng shui. Tanaman palsu justru menambahkan elemen yang tidak harmonis ke dekorasi rumah.

Jika ingin menjaga keseimbangan energi alami rumah, gunakan tanaman asli daripada tanaman buatan.

Tanaman asli lebih baik untuk kesehatan fisik penghuni rumah

Tanaman asli akan mengeluarkan bau alami yang menenangkan, yang membantu mengubah karbon dioksida menjadi oksigen, dan membantu membersihkan udara dari partikel beracun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com