Ketika mengecat pintu sebuah ruangan di dalam rumah, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, dari ragam peralatan yang dibutuhkan, warna, hingga bahan cat yang cocok dengan material pintu.
Tentunya, kamu tidak ingin pintu interior menjadi rusak akibat mengecatnya secara asal-asalan sehingga membuat mengeluarkan lebih banyak uang untuk perbaikan.
Disadur dari Bob Vila, Senin (15/8/2022), ada beberapa tips mengecat pintu interior rumah yang perlu diketahui agar hasilnya bagus sebagai berikut.
Jika menggunakan pintu interior rumah berwarna, cari tahu jenis cat apa yang digunakanprodusen. Caranya hanya menggunakan kain lap yang dilembapkan dengan alkohol, lalu gosokkan ke pintu.
Jika cat berpindah ke lap, pintu telah dicat menggunakan produk berbasis lateks sehingga tidak perlu menggunakan cat primer terlebih dulu.
Apabila tidak ada cat yang berpindah ke lap, pintu telah dicat menggunakan produk berbasis minyak. Walhasil, gunakan cat primer terlebih dulu.
Pertimbangkan warna yang mengejutkan
Biasanya, pintu dicat dengan rona warna yang selaras dengan dinding di sekitarnya. Namun, desainer interior saat ini menggunakan pintu interior untuk memperkenalkan warna aksen yang tidak biasanya.
Mereka dapat memberi dampak tersendiri pada suatu ruangan. Cara ini dapat bekerja dengan baik jika pintu memiliki model yang unik.
Noda sidik jari dan kotoran dapat terlihat di pintu rumah, khususnya ruangan dengan lalu lintas manusia tinggi.
Karena itu, pilih finishing jenis gloss atau semi-gloss agar permukaan pintu lebih mudah dibersihkan dengan cara mengelapnya.
Pilih warna kusen yang tepat
Jika mengecat pintu rumah dengan warna putih atau netral lainnya, gunakan warna yang sama pada kusen pintu. Jika pintu dicat dengan warna yang lebih gelap, padukan dengan kusen berwarna off-white atau netral.
Bila ingin menggunakan warna lebih gelap, cat kusen pintu terlebih dulu. Diamkan hingga benar-benar kering atau minimal 24 jam sebelum dilindungi dengan painter’s tape, lalu cat pintu interior.
Mengecat pintu bisa dilakukan tanpa mencopotnya. Area lantai di bawah pintu hanya perlu dilapisi kertas koran untuk melindunginya dari cipratan cat dan kusen ditutupi dengan painter’s tape.
Namun, mencopot pintu akan memudahkan pengecatan. Kamu pun akan lebih mudah mengisi dan mengampelas retakan serta ketidaksempurnaan sebelum mengecatnya di permukaan datar.
Setelah mencopot daun pintu dari kusen, jangan lupa mencopot gagang pintu dan perangkat keras lainnya. Simpan di tempat yang aman agar tidak hilang dan rusak.
Isi retakan dan lubang pada pintu
Jika ingin mengecat pintu kayu tua, ada beberapa hal yang perlud dipersiapkan. Pertama, isi lubang kecil atau retakan apa pun yang ada pada permukaannya dengan pengisi celah kayu atau pasta spackle.
Gunakan pisau dempul untuk mengisinya, lalu diamkan selama sekitar dua jam, periksa kembali apakah perlu ditambal lagi atau tidak, dan ampelas agar permukaan pintu menjadi halus.
Angkat pintu dari permukaan
Mengecat pintu sebaiknya dilakukan pada permukaan rata, tetapi ini bukan berarti harus membaringkan pintu di lantai tanpa diangkat setinggi beberapa sentimeter.
Pengangkatan bertujuan agar bagian yang telah dicat dan setengah kering tidak mengotori lantai ketika dibalikkan saat hendak mengecat bagian lainnya.
Lakukan pengecatan tanpa jeda
Saat mengecat pintu rumah, lakukan dalam sekali jalan tanpa ada jeda. Jika ada jeda, bahkan hanya beberapa menit saja, lapisan cat dapat mengering dengan tidak rata sehingga membuat tampilan pintu menjadi kurang sedap dipandang.
Cat lateks bisa kering dan siap untuk lapisan kedua setelah sekitar empat jam, sementara cat minyak memerlukan waktu 24 jam.
Setelah lapisan cat pertama kering, para ahli menyarankan mengamplas permukaan pintu kembali. Bersihkan sisa debu dengan kain bersih sebelum mengaplikasikan lapisan kedua.
https://www.kompas.com/homey/read/2022/08/15/162400276/8-tips-mengecat-pintu-interior-rumah