Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menanam Jeruk Nipis agar Berbuah Cepat dan Lebat

JAKARTA, KOMPAS.com - Jeruk nipis merupakan salah satu buah yang kaya akan manfaat. Selain dijadikan sebagai bahan utama dari berbagai minuman kesehatan, jeruk nipis juga dijadikan sebagai penyedap masakan.

Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki khasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, antara lain ambeien, sakit gigi, batuk, batuk berdarah, demam, mencegah rambut rontok dan ketombe, jerawat, pegal linu, amandel, dan sebagainya.

Pentingnya jeruk nipis dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit ini karena kandungan yang ada di dalamnya.

Ada beberapa cara menanam jeruk nipis yang dapat dilakukan, yaitu dengan menanam dari benih atau biji, stek, ataupun dengan teknik pencakokan.

Walaupun ada beberapa cara menanam, pada intinya cara menanam jeruk nipis adalah sama. Anda harus tahu jenis tanah yang cocok, pupuk, dan juga cara perawatannya agar hasil yang maskimal dapat di dapatkan.

Berikut cara menanam jeruk nipis yang dapat dilakukan agar berbuah cepat dan lebat.

1. Siapkan bibit tanaman

Jeruk nipis dapat dikembangbiakkan melalui dua cara, yaitu vegetatif dan generatif. Cara menanam jeruk nipis dengak teknik vegetatif biasanya dilakukan dengan cara stek atau okulasi (cangkok).

Namun,ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum anda menanam jeruk nipis dengan cara ini.

Pastikan pohon indukan yang ingin distek atau dicangkok adalah pohon dengan buah jeruk nipis dengan hasil terbaik. Kemudian, pohon berada di tanah yang subur dan terhindar dari penyakit.

Selain itu, pohon juga harus berbuah rindang, memiliki akar yang kuat, dan pohon berdahan halus dengan diameter 3 cm.

Berbeda dengan cara generatif, dimana pohon jeruk nipis ditanam mulai dari biji. Salah satu cara mendapatkan biji tersebut adalah dari buahnya langsung yang diperas lalu bijinya dijemur selama tiga hari tanpa terkena sinar matahari secara langsung.

2. Penyiapan lahan

Pada dasarnya, menanam jeruk nipis tidak jauh berbeda dengan mananam tanaman lainnya. Seperti misalnya lahan tanam harus dalam keadaan bersih dari rumput liar atau gulma.

Hal ini dikarenakan gulma menjadi salah satu tempat di mana biasanya penyakit atau hama tanaman bersembunyi.

Salah satu cara pebersihan gulma adakah dengan mencabutnya atau mengaritnya lalu dibakar. Pembakaran ini dapat menjadi sebuah cara yang tepat dilakukan jika kita ingin bertani.

Pasalnya, abu pembakaran bisa dijadikan sebagai pupuk dasar organik bagi tanaman yang akan di tanam. Selain gulma, ada beberapa hal lain lagi yang harus diperhatikan sebelum pemindahan bibit dilakukan.

Subur tidaknya sebuah area lahan, bisa anda perhatikan dari tumbuhan yang ada disana sebelum-sebelumnya. Seperti misalnya bagaimana perkembangan tumbuhan di area tersebut sebelum anda mengalih fungsikannya.

Apakah tanaman tumbuh dengan baik, berakar kuat, berbatang besar, dan berbuah manis? Jika memang seperti itu, itu menandakan lahan tersebut merupakan lahan yang subur.

Keberadaan ilalang juga merupakan sebuah tanda bahwa tanah tersebut merupakan tanah yang subur. Mungkin hanya kandungannya saja yang kurang seimbang.

Adapun untuk menetralkan pH atau kesuburan tanah, anda bisa menggunakan kapur dolomit.

4. Pembuatan galangan

Mungkin galangan merupakan hal yang aneh bagi Anda yang ingin menanam jeruk nipis. Karena memang jika diperhatikan, tidak ada pohon jeruk nipis yang tumbuh diatas media galangan tanah.

Namun, walaupun seperti itu, mungkin yang perlu dipertanyakan kemudian adalah, berapa usia pohon jeruk nipis yang Anda lihat saat itu, apakah sudah tua atau masih muda?

Galangan sangat berguna terutama bagi pohon jeruk nipis yang masih dalam masa pertumbuhan. Selain itu, galangan biasanya juga terbuat dari tumpukan tanah yang gembur.


Tanah gembur inilah yang berfungsi untuk mempermudah akar dari bibit pohon jeruk nipis anda tumbuh. Jika akar sudah menghujam dan tumbuh berkembang di dalam tanah, galangan tidak lagi diperlukan oleh pohon.

Selain itu, pembuatan galangan juga berfungsi agar air siraman atau air hujan tidak menggenang di area tanaman.

Karena dengan adanya galangan, air tersebut akan turun dengan sendirinya dan menjadikan kelembapan tanah terjaga.

5. Atur jarak tanam

Jarak tanam sangat berguna bagi pohon jeruk nipis. Pasalnya, setelah pohon menjadi besar dan daunnya tumbuh dengan lebat, jarak tersebut akan memberikan ruangan agar pohon jeruk nipis terus berkembang tanpa terhalang pohon jeruk nipis lain yang ada di sebelahnya.

Dibuatnya jarak tanam juga bermaksud agar sinar matahari menyinari pohon secara merata dan tidak tertutupi oleh tanaman lainnya. Untuk jeruk nipis, jarak tanam antara satu pohon dengan pohon lainnya biasanya sejauh 4 meter.

6. Pembuatan lubang tanam

Lubang tanam bisa digunakan untuk memudahkan pemindahan bibit ke area tanam. Namun, alangkah baiknya lubang tanam sudah dibuat dua minggu sebelum penanaman dilakukan.

Hal ini dilakukan agar lubang dapat diberikan pupuk dasar terlebih dahulu. Untuk jenis pupuk dasar sendiri, anda bisa menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk dasar.

7. Pemindahan bibit

Pemindahan bibit dari tempat semai ke area tanam dapat dilakukan setelah dua bulan di mana bibit sudah tumbuh cukup besar. Namun ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum pemindahan dilakukan.

Pertama, jika bibit memiliki banyak daun dan cabang, anda bisa memotong beberapa dahan dan daun agar nantinya sinar matahari dapat menyinari bibit secara maksimal.

Jika bibit sudah berakar lebat, lakukan pengaturan akar agar mudah pada saat pemindahan. Jangan sampai ada akar yang terlipat atau menggulung karena itu dapat dipastikan akan menghambat pertumbuhan akan selanjutnya.

Bibit tanaman bisa dilakukan baik pada musim kemarau ataupun musim hujan. Hal ini menyangkut masalah ketersediaan air.

Sebab, pada saat musim kemarau, cuaca pada saat itu sangat panas dan keadaan tanahpun menjadi sangat kering. Jika kita menanam pada masa ini, sudah dipastikan kita akan mengeluarkan banyak air untuk bibit agar kebutuhan air bibit dapat terpenuhi.

Berbeda ketika musim hujan datang, kebutuhan akan air bibit dapat terjaga dengan baik walaupun gulma akan tumbuh lebih cepat.

8. Perawatan

Setelah masa tanam sudah lewat, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah perawatan agar bibit yang sudah Anda tanam dapat tumbuh sesuai harapan dan berbuah lebat.

Tidak hanya pada masa tanam, pemangkasan dapat juga dilakukan pada masa perawatan. Hal ini dapat dilakukan manakala pohon jeruk nipis yang ditanam sudah terindikasi penyakit atau hama.

Selain masalah hama, pemangkasan juga dilakukan untuk menghilangkan cabang pohon yang kering, sakit, ataupun tidak produktif.

Jika ada cabang pohon yang sakit lalu tidak segera di pangkas, dikhawatirkan sakitnya akan menular kebagian pohon yang lain atau bahkan menular kepada pohon yang lainnya.

Dalam pemangkasan, Anda tidak boleh menggunakan sembarang alat. Usahakan alat yang akan Anda gunakan, misal gunting, dalam keadaan steril dan tidak kotor.

Cara membersihkannya bisa dengan mencelupkan alat pemangkas kedalam cairan alkohol atau klorox. Ranting yang sudah terpotong pun memerlukan perhatian khusus agar penyakit atau hama tidak menular lewat udara.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membakar atau menguburnya di dalam tanah.

Penyiraman pohon dapat dilakukan dua kali dalam satu hari. Namun jika saat itu musim hujan, penyiraman dapat dikurangi jumlahnya karena terbantu dari air hujan yang turun.

Hal lain yang perlu diperhatikan pada saat menyiram adalah jangan sampai terjadi genangan air di dekat tanaman karena dikhawatirkan akan terserap tanah dan menjadikan tanah basah lalu membusukkan akar.

Penjarangan dilakukan pada saat pohon sudah berbuah dengan cara mengurangi buah. Namun, tentu saja, terdapat kriteria khusus buah mana saja yang harus disingkirkan. Kriteria itu adalah sebagai berikut.

  • Buah yang sakit
  • Buah yang terlalu banyak didalam satu tangkai
  • Buah yang tidak terkena sinar matahari
  • Pembersihan gulma

Pohon jeruk nipis memiliki teknik khusus dalam hal pemupukan. Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu pada saat penanaman dan juga pada saat ketika tanaman sudah tumbuh besar.

Pada saat awal penanaman, Anda bisa menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang sebagai pupuk dasar.

Ketika pohon sudah besar, pemupukan kedua bisa dilakukan. Biasanya pupuk yang digunakan pada saat pemupukan kedua ini adalah pupuk TSP, pupuk urea, pupuk kandang, kapur dolomit, dan pupuk ZA.


9. Masa panen

Dalam satu pohon jeruk nipis, biasanya jumlah buah yang dapat dipanen adalah sebanyak 500 buah dalam jangka waktu satu tahun.

Namun, walaupun seperti itu, lamanya satu pohon mencapai masa panen tergantung dari jenis varietas yang Anda tanam. Biasanya, jeruk nipis baru memasuki masa panen setelah 30 sampai dengan 36 minggu.

Dalam pemananan, buah tidak bisa langsung dipetik menggunakan tangan kosong. Karena sangat dikhawatirkan akan merusak keadaan tangkai yang sedang produktif sehingga buah tidak lagi bisa dihasilkan.

Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan gunting pangkas agar ranting pun tidak rusak.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/12/15/172900176/cara-menanam-jeruk-nipis-agar-berbuah-cepat-dan-lebat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke