Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mengecat Dinding Rumah

Sayangnya, banyaknya pilihan warna cat sering kali membuat orang melakukan kesalahan ketika mengecat dinding rumah. Bahkan, pelukis atau ahli yang sudah paling siap pun pasti akan membuat kesalahan. 

Demi menghindari kesalahan itu, melansir dari laman Real Simple, Minggu (11/7/2021), berikut ini lima kesalahan yang sering dilakukan saat mengecat dinding rumah. 

Menggunakan kuas yang salah

Jika pernah mengalami kesulitan mengecat, periksa untuk melihat apakah sudah menggunakan jenis kuas yang tepat. Ada banyak jenis kuas dan masing-masing memiliki kegunaan sendiri. 

Mengoleskan cat lateks berbahan dasar air menggunakan sikat berbulu alami akan membuat bulu sikat lemas karena menyerap air dalam cat sehingga cat hampir tidak mungkin menyebar.

Mencapai hasil akhir yang halus dan profesional dimulai dari menentukan aplikator yang tepat. Kuas dengan bulu alami paling cocok digunakan dengan cat berbahan dasar minyak.

Sedangkan, kuas sintetis, terbuat dari nilon, dan poliester, sangat cocok untuk cat lateks berbahan dasar air. 

Membiarkan selotip terlalu lama

Untuk garis yang bersih dan tepi yang tajam, selotip pelukis adalah suatu keharusan. Merekatkan pita selotip dapat memastikan hasil akhir yang terlihat professional.

Namun, jika dibiarkan dalam waktu lama, dapat menyebabkan cat mengelupas saat dilepas. Idealnya, selotip harus dilepas sekitar satu jam setelah selesai melukis.

Gunakan silet secara lembut untuk melepasnya. Bisa pula menggunakan pengering rambut atau hair dryer untuk mengendurkan perekat serta menggunakan jari untuk menggulung perekat dari dinding. 

Mengabaikan cuaca

Kesalahan mengecat dinding rumah selanjutnya adalah mengabaikan cuaca. Cat tidak mampu menangani suhu ekstrem dengan baik.

Jadi, pastikan memperhatikan cuaca sebelum mengecat dinding rumah. Sebab, kelembapan yang tinggi akan memperlambat waktu pengeringan untuk cat berbahan dasar air.

Begitu pun suhu yang dingin dapat mencegah cat mengering secara merata, menyebabkan retak, serta mengelupas.

Selain itu, panas yang ekstrem dapat membuat cat menggelembung atau mengeringkan cat terlalu cepat sehingga hasil akhir tidak merata. 

Untuk itu, perlu menanyakan kepada ahli untuk mengetahui berapa suhu optimal untuk mengecat. Anda mungkin harus melakukan penyesuaian seperti menggunakan pemanas ruangan atau AC portable.  

Melupakan pentingnya primer

Saat beralih dari warna cat gelap ke yang lebih terang, penggunaan primer sangat berharga karena mencegah warna lama keluar sehingga tidak terjadi perubahan warna yang drastis.

Perubahan warna drastis ini juga bisa terjadi saat mengecat kayu. Kayu secara alami mengandung tanin, yang dapat bermigrasi ke permukaan saat basah, menyebabkan pewarnaan dan perubahan warna. 

Demi memperbaikinya, dapat mengoleskan kayu dengan primer penghambat tanin sebelum mengecat. Jika masih terjadi perubahan, pertimbangkan untuk menggunakan dua lapis primer sebelum menerapkan warna baru.

Menggunakan cat berbasis air di atas wallpaper

Terakhir, kesalahan mengecat dinding rumah adalah menggunakan cat berbasis air di atas wallpaper. Melukis di atas wallpaper tidak lebih sulit daripada mengecat dinding lainnya.

Perlu diingat bahwa cat dan primer berbasis air dapat mengaktifkan kembali lem wallpaper serta menyebabkannya menggelembung atau terkelupas.

Sebagai solusi, gunakan primer berbasis minyak untuk mencegah masalah dengan adhesi yang tepat.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/07/11/152740576/5-kesalahan-yang-sering-dilakukan-saat-mengecat-dinding-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke