Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Pemungutan Suara DK PBB, Biden-Netanyahu Kini di Jalur Berlawanan

Kompas.com - 26/03/2024, 08:32 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Imbas dari dukungan resolusi gencatan senjata di Gaza oleh Amerika Serikat, Israel langsung memberikan teguran keras pada AS.

Dampak lainnya ialah hubungan antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu turun drastis.

Bahkan Netanyahu tiba-tiba membatalkan kunjungan delegasi senior ke Washington minggu ini untuk membahas ancaman serangan Israel di kota Rafah Gaza selatan.

Baca juga: Ini Tanggapan Warga Gaza yang Lelah dengan Perang dan Berbagai Seruan Gencatan Senjata

Hal itu setelah AS abstain dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas dan pembebasan semua sandera yang disandera oleh Hamas.

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Selasa (26/3/2024), penundaan pertemuan tersebut menimbulkan hambatan baru yang besar dalam upaya AS karena prihatin dengan semakin parahnya bencana kemanusiaan di Gaza.

AS sendiri ingin agar Netanyahu mempertimbangkan alternatif selain invasi darat ke Rafah, tempat perlindungan terakhir yang relatif aman bagi warga sipil Palestina.

Ancaman serangan semacam itu telah meningkatkan ketegangan antara AS dan Israel, dan menimbulkan pertanyaan apakah AS akan membatasi bantuan militer jika Netanyahu menentang Biden dan tetap melanjutkan upayanya.

Baca juga: DK PBB untuk Kali Pertama Serukan Gencatan Senjata Gaza

"Ini menunjukkan bahwa kepercayaan antara pemerintahan Biden dan Netanyahu mungkin sedang runtuh," kata Aaron David Miller, mantan negosiator Timur Tengah untuk pemerintahan Partai Republik dan Demokrat.

"Jika krisis ini tidak ditangani dengan hati-hati, krisis ini hanya akan semakin memburuk," imbuh dia.

Keputusan Biden untuk abstain di pemungutan suara PBB, yang terjadi setelah berbulan-bulan AS menganut kebijakan jangka panjang AS melindungi Israel di badan dunia tersebut, nampaknya mencerminkan semakin besarnya rasa frustrasi AS terhadap pemimpin Israel tersebut.

Joe Biden yang mencalonkan diri kembali pada November di Pipres AS 2024, menghadapi tekanan tidak hanya dari sekutu Amerika tetapi juga dari banyak rekan Demokrat.

Yakni untuk mengendalikan tanggapan militer Israel terhadap serangan mematikan Hamas di lintas batas pada 7 Oktober 2023 yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang.

Selain itu, Netanyahu juga menghadapi tantangan dalam negerinya sendiri, termasuk tuntutan anggota koalisi sayap kanan untuk mengambil sikap keras terhadap Palestina.

Dia juga harus meyakinkan keluarga sandera bahwa dia melakukan segalanya untuk pembebasan mereka, sembari menghadapi protes yang sering menyerukan pengunduran dirinya.

Baca juga: Israel Peringatkan 4 Negara Ini terhadap Pengakuan Palestina

Ketika kantor Netanyahu mengumumkan pembatalan kunjungan tersebut, dia mengatakan kegagalan Amerika untuk memveto resolusi tersebut merupakan kemunduran dari posisi sebelumnya dan akan merugikan upaya perang Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com