Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Periksa Tank Pasukannya, Kim Jong Un Serukan Persiapan Perang

Kompas.com - 25/03/2024, 10:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa unit tank yang dulu pernah menginvasi Korea Selatan selama perang Korea tahun 1950-1953.

Media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan pada Senin (25/3/2024) bahwa Kim Jong Un menyerukan persiapan perang.

Dikutip dari AFP, hubungan antar-Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Kim Jong Un Awasi Latihan Peluncuran Roket Superbesar

Hal itu bisa dilihat dengan militer Kim baru-baru ini melakukan serangkaian uji coba senjata yang dilarang, termasuk meluncurkan rudal balistik dan melakukan uji darat mesin rudal hipersonik tipe baru.

Sebagai bentuk persiapan, Kim mengunjungi Divisi Tank ke-105 Pengawal Ryu Kyong Su Seoul pada Minggu kemarin.

"Divisi ini merupakan divisi pertama yang menyerang Seoul dan mengibarkan bendera DPRK di gedung DPRK," kata KCNA, mengacu pada Korea Utara dengan nama resminya.

Unit tank tersebut menampilkan prestasi luar biasa dalam banyak pertempuran selama Perang Pembebasan Tanah Air di masa lalu.

Prestasi itu mengacu pada Perang Korea 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai. Ini berarti kedua negara secara teknis masih berperang.

Kim mengawasi latihan unit tersebut dan menyatakan sangat puas bahwa awak tank telah mempersiapkan diri dengan baik dan menunjukkan keinginan kuat untuk memusnahkan musuh.

Baca juga: Korsel: Putri Kim Jong Un adalah Calon Ahli Waris Takhta Korea Utara

Dia juga menyerukan lebih banyak pendidikan ideologis untuk membantu tentara melanjutkan pekerjaan baik mereka menyelesaikan persiapan perang dan meningkatkan kemampuan tempurnya.

Meski demikian, kekurangan pangan dilaporkan meluas di Korea Utara. Tetapi Kim mengunjungi kafetaria unit tersebut untuk mengawasi makanan para prajurit.

"Para pengawas harus selalu memberikan perhatian yang mendalam untuk lebih meningkatkan pola makan para petugas," kata Kim.

"Ini untuk memastikan pasokan daging, sayur-sayuran dan berbagai bahan makanan tambahan lainnya secara teratur pada waktu yang tepat bagi mereka," imbuh dia.

Sepanjang tahun ini, Korea Utara yang mempunyai senjata nuklir telah menyatakan Korea Selatan sebagai “musuh utama”.

Kim juga telah menghapus lembaga-lembaga yang berdedikasi pada reunifikasi dan penjangkauan, dan mengancam perang bahkan jika terjadi pelanggaran teritorial 0,001 mm saja.

Diketahui, Korea Selatan adalah salah satu sekutu regional utama Amerika Serikat.

Bahkan AS menempatkan sekitar 27.000 tentaranya di Korea Selatan untuk membantu melindungi negara tersebut dari Pyongyang.

Baca juga: Ikut Latihan Perang, Kim Jong Un Kendarai Sendiri Tank Barunya

Tetapi, Korea Utara bulan ini memperingatkan bahwa Seoul dan Washington akan membayar mahal atas latihan militer gabungan yang digelar baru-baru ini.

Selain itu, Kim Jong Un juga telah mengarahkan unit artileri yang dikatakan mampu menyerang ibu kota Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com