Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas di Gaza Dekati 29.000 Orang, Cukuplah Sudah...

Kompas.com - 18/02/2024, 17:38 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel mendekati angka 29.000 orang pada Minggu (18/2/2024).

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan jumlah orang yang terbunuh akibat serangan Israel telah meningkat menjadi 28.985 orang sejak 7 Oktober lalu.

Sementara, jumlah korban terluka mencapai 68.883 orang.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 23.708 Orang, Penduduk: Apakah Ada yang Peduli dengan Kami?

"Pendudukan Israel melakukan 13 pembantaian terhadap keluarga Gaza, menyebabkan 127 orang tewas dan 205 orang terluka selama 24 jam terakhir," kata Kementerian itu via Telegram.

Sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan di Gaza menambahkan, bahwa pasukan Israel telah mencegah kru ambulans dan pertahanan sipil menjangkau beberapa orang yang terluka dan orang-orang yang berada di bawah reruntuhan.

Seruan gencatan senjata di Gaza

Sejumlah pihak telah menuntut terwujudnya gencatan di Gaza agar tak menambah jumlah korban jiwa.

Raja Yordania Abdullah II misalnya. Saat melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden pada awal pekan ini, ia telah menyerukan gencatan senjata penuh di Gaza Palestina.

Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pekan ini juga telah mengulangi seruannya agar Israel dan Hamas memberlakukan gencatan senjata di Gaza, ketika pasukan Israel menyerang Rafah.

Sementara yang terbaru, puluhan ribu demonstran pro-Palestina telah berunjuk rasa di London, Inggris, pada Sabtu (17/2/2024), termasuk menuntut "gencatan senjata sekarang juga" dan "bebaskan Palestina".

Baca juga: PBB Tak Setuju Warga Gaza Mengungsi ke Mesir, Ini Alasannya

Mereka berkumpul di Park Lane di pusat ibu kota Inggris.

"Orang-orang sangat, sangat prihatin bahwa akan ada bencana yang menumpuk di atas bencana yang sudah ada di Rafah Gaza," kata John Rees, dari Stop the War Coalition, kepada AFP.

"Yang saya harapkan adalah kita dapat mencegah tragedi ini menjadi permanen," tambahnya.

Pawai pro-Palestina telah menjadi acara rutin setiap Sabtu di London sejak Israel melancarkan serangan militernya terhadap serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober.

Pada protes kali ini, polisi London dilaporkan melakukan 12 penangkapan atas dugaan pelanggaran, termasuk menghasut kebencian rasial dan menyerang petugas gawat darurat.

Kepolisian Metropolitan London mengatakan 12 orang telah ditangkap, termasuk dua orang karena menunjukkan plakat anti-Semit.

"Seorang pria terlihat di tengah kerumunan dengan plakat anti-Semit. Ketika petugas masuk untuk menangkapnya, mereka diserang, mengakibatkan enam orang ditangkap," kepolisian memposting di X.

Baca juga: Israel Serbu RS Nasser di Gaza, 4 Pasien Tewas Kekurangan Oksigen, Penembak Jitu Mengintai

Dua orang lainnya ditangkap karena menolak melepas penutup wajah ketika diminta untuk melakukannya, sementara satu orang lainnya ditangkap karena dicurigai mendukung organisasi terlarang terkait dengan plakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com