LIMA, KOMPAS.com - Para pengunjuk rasa di Peru memblokade akses ke Machu Picchu, menyebabkan beberapa wisatawan terjebak.
Pemblokadean dipicu kemarahan masyarakat setempat atas sistem tiket baru yang menghentikan transportasi kereta api ke salah satu situs warisan paling populer di Amerika Selatan itu.
Layanan kereta api menuju reruntuhan kuno di dataran tinggi Andes telah dihentikan sejak pekan lalu karena masalah keamanan akibat demonstran memblokade jalur kereta api.
Baca juga: Peru Sita 4.000 Penyu Amazon Hidup yang Akan Diekspor ke Indonesia
Dilansir dari Guardian, jalur perjalanan masih belum dibuka kembali pada Senin (29/1/2024).
Protes tersebut, yang dimulai akhir pekan lalu, telah menyebabkan ratusan wisatawan, yang berbondong-bondong datang ke Machu Picchu dari seluruh dunia, tidak dapat mencapai lokasi tersebut.
Hal ini tentu memberikan pukulan baru bagi industri pariwisata Peru yang tahun lalu terpukul parah akibat kerusuhan sipil yang meluas, terutama di wilayah Andean selatan yang merupakan zona penting bagi industri tembaga besar di negara itu.
Diskusi, yang memasuki hari kedua pada, berusaha menyelesaikan perselisihan antara pihak berwenang dan pengunjuk rasa yang marah kepada pemerintah karena mengkonsolidasikan penjualan tiket.
Menteri Kebudayaan Peru, Leslie Urteaga, juga sempat melakukan perjalanan ke wilayah tersebut.
Namun, solusi terhadap pemogokan tanpa batas yang dipimpin oleh serikat perjalanan, operator tur, dan penduduk belum diumumkan.
Perwakilan masyarakat di Machu Picchu khawatir bahwa platform penjualan tiket elektronik baru akan merugikan bisnis lokal dengan memprivatisasi penjualan dan mengarahkan keuntungan ke satu perusahaan.
Baca juga: Kuburan Berusia 3.000 Tahun Berisi Kerangka Berposisi Ganjil Ditemukan di Peru
Badan-badan yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pelestarian situs tersebut telah memperingatkan tentang kepadatan yang berlebihan dan penjualan tiket yang berlebihan.
Hal ini memaksa pihak berwenang untuk menemukan cara baru untuk mengendalikan jumlah pengunjung ketika perjalanan kembali meningkat setelah pandemi ini.
Pemerintah berpendapat bahwa platform tiket baru yang tersedia mulai bulan Januari akan memperkuat cara pengelolaan jumlah pengunjung.
Baca juga: Demam Berdarah Tewaskan 248 Orang, Menteri Kesehatan Peru Mundur
Mulai bulan ini, entri dibatasi hingga 4.500 per hari, naik dari 3.800 pada tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.