KYIV, KOMPAS.com - Sebanyak 11 pesawat tak berawak atau drone milik Rusia berhasil dijatuhkan oleh Ukraina pada Rabu (24/1/2024) malam.
Sedangkan 3 drone lainnya tak berhasil dijatuhkan oleh pasukan Ukraina. Drone Rusia tersebut menyebabkan beberapa orang terluka di wilayah selatan Laut Hitam.
Dikutip dari AFP pada Kamis (25/1/2024), Ukraina telah mendesak sekutu Barat untuk meningkatkan sistem pertahanan udaranya.
Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Bunuh 65 Tawanan Perangnya Sendiri
Sebab dalam waktu semalaman, Rusia melancarkan serangan drone dan rudal terhadap kota-kota dan infrastruktur utama di seluruh Ukraina.
"Sebelas drone dihancurkan di wilayah Odesa dan Mykolaiv," kata Angkatan Udara Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Militer Ukraina juga mengatakan bahwa drone Rusia tersebut ialah hasil rancangan Iran.
Kementerian dalam negeri mengatakan serangan itu menyebabkan enam orang terluka di kota bersejarah Odesa dan merusak bangunan tempat tinggal serta sebuah gudang.
Secara terpisah, kementerian mengatakan bahwa beberapa orang terluka satu hari sebelumnya akibat serangan Rusia di sebuah desa di wilayah timur Kharkiv yang berbatasan dengan Ukraina.
Di Velyka Rogan, empat orang terluka, termasuk seorang remaja berusia 17 tahun. Dua rumah pribadi dan sebuah mobil terbakar.
Ada juga dua rumah warga dan sebuah bangunan hancur akibat ledakan tersebut.
Tidak hanya itu saja, serangan roket Rusia terhadap kota Girnyk di Ukraina timur pada hari Rabu menewaskan dua orang dan melukai delapan lainnya.
Baca juga: Norwegia Siap Pasok Amunisi ke Ukraina untuk Perang
"Setidaknya dua orang tewas dan delapan luka-luka akibat serangan roket di Girnyk. Rusia menyerang kota itu sekitar pukul 16.00 (14.00 GMT), menghantam daerah pemukiman," terang Vadym Filashkin, warga Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.