BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Presiden Argentina yang baru dilantik, Javier Milei, menyampaikan pidato pertamanya dengan mengutarakan analisis tajam terhadap ekonomi di negaranya. Ia memperingatkan, akan melakukan pemotongan belanja negara secara drastis yang akan memicu kondisi "stagflasi".
Ekonom pertama yang dilantik menjadi presiden Argentina itu mengatakan, "Tidak ada cara lain, selain penyesuaian dan tidak ada alternatif lain, selain keterguncangan."
"Tentu saja, hal ini akan berdampak negatif pada tingkat aktivitas, lapangan kerja, upah riil, jumlah orang miskin, dan orang yang tidak mampu," katanya dalam pesan pertamanya sebagai kepala negara.
Baca juga: Javier Milei Menang Pilpres Argentina, Siapa Dia?
"Akan terjadi stagflasi, memang benar, tetapi ini tidak jauh berbeda dari apa yang pernah terjadi selama 12 tahun terakhir," katanya.
Apa itu stagflasi yang dibicarakan Milei dan apakah Indonesia juga berpotensi mengalaminya?
Stagflasi adalah kata hasil kombinasi antara inflasi tinggi dengan kondisi ekonomi yang stagnan. Kondisi stagflasi pada suatu negara biasanya menyebabkan pengangguran meningkat.
Sehingga pada intinya, stagflasi terjadi ketika pertumbuhan ekonomi melemah dan angka pengangguran yang tinggi terjadi di waktu bersamaan dalam periode tertentu. Kondisi tersebut biasanya diikuti inflasi, yakni kenaikan harga-harga barang pokok.
Istilah ini merupakan konsep dari bahasa Inggris "stagflasi", yang diciptakan pada 1960-an ketika fenomena tersebut berdampak pada ekonomi Inggris.
Stagflasi menjadi permasalahan yang sulit diselesaikan, mengingat bahwa biaya hidup menjadi semakin mahal. Namun di saat yang sama, tidak ada pertumbuhan ekonomi, sehingga efeknya sangat buruk bagi kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, Presiden Javier Milei mengatakan bahwa "dalam jangka pendek situasi akan semakin buruk."
Namun, presiden Argentina ini juga meyakinkan, bahwa formula yang akan dia buat demi memecahkan masalah akan menjadi "pil pahit terakhir untuk memulai rekonstruksi Argentina."
"Kemudian kita akan melihat hasil dari upaya kita, setelah menciptakan landasan untuk pertumbuhan kuat dan berkelanjutan dari waktu ke waktu," katanya.
Milei juga menyoroti kenyataan bahwa Argentina sebenarnya telah mengalami stagflasi sejak 2011, sejak itu Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita "telah turun 15 persen dalam konteks di mana kita telah mengakumulasi 5.000% inflasi."
"Oleh karena itu, kita telah hidup dalam stagflasi selama lebih dari satu dekade," tegasnya.