Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Drone Ukraina Naik 100 Kali Lipat sejak Invasi Rusia

Kompas.com - 25/11/2023, 19:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Anna Psemyska/DW Indonesia

KYIV, KOMPAS.com - Di salah satu bengkel perusahaan Skyeton, pekerjaan tidak pernah berhenti. Karyawan perusahaan pertahanan swasta itu bekerja siang dan malam: memotong komponen, merakit, memeriksa perangkat lunak. Produk akhirnya adalah sistem drone Raybird-3, sebutan militernya ACS-3.

Pesawat mini tak berawak ini memiliki rentang sayap hampir tiga meter dengan bobot kurang dari 50 kg. Pesawat ini dapat terbang sampai 120 kilometer. Oleh karena itu, dapat juga digunakan untuk penerbangan pengintaian di daerah pedalaman musuh.

Raybird-3 telah digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina sejak 2018. Namun sejak Februari 2022, Skyeton telah meningkatkan produksinya secara besar-besaran.

Baca juga: Serangan Terbesar di Ibu Kota Ukraina, Rusia Kerahkan 71 Drone

"Apa yang dikerjakan dalam waktu satu tahun sebelum 2022, sekarang bisa kami selesaikan dalam beberapa minggu,” kata Andrij Fialkowskyj, direktur Skyeton.

Sampai tahun 2014, Skyeton memproduksi pesawat latih. Sekarang produknya bervariasi: pesawat tanpa awak, sistem peluncuran drone, sistem komunikasi stasiun bumi termasuk antenanya.

Masalah terbesar perusahaan adalah keamanan terhadap serangan Rusia. Itu sebabnya, Skyeton tidak memproduksi di satu lokasi, tapi di banyak unit produksi yang terpisah-pisah.

Skyteon bukan satu-satunya perusahaan yang memperluas produksi drone dalam beberapa tahun terakhir.

Industri drone militer mengalami booming di Ukraina, karena sejak invasi Rusia Februari 2022, permintaan peralatan militer di Ukraina meningkat, terutama drone tempur.

Tergantung modelnya, drone bisa digunakan untuk pengintaian atau untuk menyerang target musuh.

Sejak itu, banyak perusahaan kecil dan besar mulai mengembangkan sistem drone mereka sendiri.

Salah satunya Ukrspecsystems, yang memproduksi drone pengintai "Shark”, dengan jangkauan sekitar 80 kilometer. Sistem ini dikembangkan hanya dalam enam bulan, dan mulai diperkenalkan ke publik pada Oktober 2022.

Drone Raybird-3 (ACS-3) produksi perusahaan Skyeton.DW INDONESIA Drone Raybird-3 (ACS-3) produksi perusahaan Skyeton.
Produksi drone untuk pengintaian

Di antara drone pengintai yang diproduksi di Ukraina, model-model yang sangat populer adalah Shark, Leleka-100 (Stork), Furia, Valkyrie dan PD-2 (People's Drone).

Fungsi utama drone pengintai adalah untuk memata-matai lokasi dan logistik pasukan musuh, agar dapat mengarahkan artileri atau sistem rudal jarak dekat ke sasaran dengan tepat.

Sedangkan mengenai perkembangan drone kamikaze Beaver dari perusahaan UkrJet, hanya ada sedikit sekali informasi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com