Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Swedia Tewas Ditembak di Belgia, Pertandingan Bola sampai Dihentikan

Kompas.com - 17/10/2023, 07:21 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

BRUSSELS, KOMPAS.com - Dua warga negara Swedia ditembak mati dan seorang lainnya terluka di pusat Kota Brussels, Belgia, pada Senin (16/10/2023) malam.

Terkait pelaku, seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah video yang diunggah secara online.

Pelaku penembakan melarikan diri dari tempat kejadian setelah penembakan saat pertandingan sepak bola antara Belgia dan Swedia akan dimulai. Hal itu pun memicu perburuan besar-besaran dan mendorong Belgia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme ke level tertinggi.

Baca juga: Perjuangan Pasangan Sesama Jenis Korea Selatan Ingin Punya Bayi, Harus Terbang ke Belgia

 

Seorang jaksa federal Belgia mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa penyerang, yang masih berkeliaran, memiliki kaitan dengan konflik terbaru antara Israel dan militan Palestina.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, tersangka penyerang menyebut dirinya sebagai Abdesalem Al Guilani dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.

Jaksa penuntut federal Belgia mengatakan bahwa korban ketiga, yang terluka tetapi tidak dalam kondisi yang mengancam jiwa, adalah seorang sopir taksi.

Mereka meminta warga di Brussels untuk tetap berada di dalam rumah sampai ancaman berakhir. Staf Komisi Eropa juga disarankan untuk tetap berada di dalam rumah.

Perdana Menteri (PM) Belgia Alexander de Croo mengonfirmasi melalui platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa para korban penembakan di Belgia adalah warga negara Swedia.

"Saya baru saja menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada PM Swedia setelah serangan mengerikan malam ini terhadap warga Swedia di Brussels," kata de Croo di X.

"Pikiran kami bersama keluarga dan teman-teman yang kehilangan orang yang mereka cintai. Sebagai mitra dekat, perang melawan terorisme adalah perang bersama," tambahnya.

Baca juga: Perancis Kerahkan 7.000 Tentara, Imbas Situasi Panas Timur Tengah

Menteri Kehakiman Swedia, Gunnar Strommer, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menerima berita buruk dari Brussels.

"Kantor Pemerintah dan otoritas terkait bekerja secara intensif untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi," katanya.

Menurut Gunnar, Pemerintah Swedia telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Belgia untuk mencari informasi lebih lanjut.

Dalam sebuah pernyataan, PM Swedia Ulf Kristersson menyampaikan, semua warga Swedia di Belgia akan menerima pesan teks yang dikirim ke ponsel mereka yang mendesak mereka untuk waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang Belgia.

Menteri Dalam Negeri Belgia mengatakan karena kemungkinan motif teroris di pihak pelaku, penyelidikan berada di tangan kantor jaksa penuntut umum federal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com