Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Propagandis Rusia: Bos Wagner Melenceng karena Dapat Uang Miliaran Rubel

Kompas.com - 03/07/2023, 10:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Propagandis top Rusia Dmitry Kiselev pada Minggu (2/7/2023) menuduh pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, melenceng setelah mendapat uang miliaran rubel dari negara.

Hampir dua pekan lalu Prigozhin memimpin pasukannya memberontak melawan petinggi militer Rusia, menjadi peristiwa memalukan bagi Kremlin.

"Prigozhin keluar jalur karena uang besar," kata Kiselev, salah satu propagandis utama Rusia, dalam acara televisi mingguannya pada Minggu.

Baca juga: Jenderal Senior Rusia Menghilang Pasca-pemberontakan Wagner

"Dia pikir dia bisa menantang Kementerian Pertahanan, negara itu sendiri, dan presiden secara pribadi," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Menurut Kiselev, operasi Wagner di Suriah dan Afrika memberi Prigozhin perasaan impunitas yang kemudian diperkuat keberhasilan pasukannya di medan perang Ukraina timur.

Tanpa memberikan bukti, Kiselev menyebut Wagner dibayar lebih dari 858 miliar rubel (Rp 146,76 triliun) dari dana negara.

Awal pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin untuk kali pertama mengatakan bahwa otoritas Rusia sepenuhnya membiayai paramiliter tersebut.

Selama Mei 2022 sampai Mei 2023, Wagner menerima bayaran di atas 86 miliar rubel (Rp 14,7 triliun) dari negara Rusia, kata Putin.

Adapun hukum Rusia melarang operasional kelompok tentara bayaran swasta.

Baca juga:

Prigozhin terjerat sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Selama bertahun-tahun dia beroperasi diam-diam, tetapi kemudian melambung namanya sejak Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.

Ia menuduh militer Rusia berusaha mencuri kemenangan dari Wagner di Ukraina timur, dan mengecam Moskwa karena dinilai memperlambat kemajuan militer.

Prigozhin diizinkan merekrut prajurit dari penjara. Pada Maret 2023, parlemen Rusia menyetujui hukuman penjara yang panjang bagi pengkritik "kelompok relawan" seperti Wagner.

Bulan lalu Prigozhin membatalkan pemberontakan Wagner menuju Moskwa, dan membuat kesepakatan dengan Kremlin untuk diasingkan ke negara tetangga Belarus.

Baca juga: Yevgeny Prigozhin Buka Suara, Tegaskan Tujuan Pemberontakan Wagner

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com