Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Eropa Timur Khawatirkan Dampak Pindahnya Wagner ke Belarus

Kompas.com - 28/06/2023, 12:38 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

DEN HAAG, KOMPAS.com - Negara-negara NATO di Eropa Timur memperingatkan bahwa pemindahan pasukan tentara bayaran Rusia pimpinan Wagner ke Belarus akan menciptakan ketidakstabilan regional yang lebih besar.

Meski begitu Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi itu siap mempertahankan diri terhadap ancaman apa pun.

"Jika Wagner menyebarkan pembunuh berantai di Belarus, semua negara tetangga menghadapi bahaya ketidakstabilan yang lebih besar," kata Presiden Lithuania Gitanas Nauseda setelah pertemuan di Den Haag dengan Stoltenberg dan para pemimpin pemerintah dari enam sekutu NATO lainnya, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Dampak Pemberontakan Wagner, Hubungan Baik China-Rusia Dipertaruhkan

"Ini benar-benar serius dan sangat memprihatinkan, dan kami harus membuat keputusan yang sangat kuat. Ini membutuhkan jawaban yang sangat, sangat keras dari NATO," tambah Presiden Polandia Andrzej Duda.

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin tiba di Belarus pada hari Selasa (27/6/2023) di bawah kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Presiden Alexander Lukashenko yang mengakhiri pemberontakan tentara bayaran di Rusia pada hari Sabtu.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan para pejuang Wagner akan ditawari pilihan untuk pindah ke sana.

Stoltenberg dari NATO mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apa artinya ini bagi sekutu NATO, dan menekankan peningkatan pertahanan sayap timur aliansi dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami telah mengirim pesan yang jelas ke Moskwa dan Minsk bahwa NATO ada untuk melindungi setiap sekutu, setiap jengkal wilayah NATO," kata Stoltenberg.

"Kami telah meningkatkan kehadiran militer kami di bagian timur aliansi dan kami akan membuat keputusan lebih lanjut untuk lebih memperkuat pertahanan kolektif kami dengan pasukan yang lebih siap dan lebih banyak kemampuan di KTT mendatang," tambahnya.

Stoltenberg mengatakan pemberontakan itu menunjukkan bahwa perang ilegal Putin melawan Ukraina telah memperdalam perpecahan di Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-489 Serangan Rusia ke Ukraina: Pidato Perdana Putin Terkait Wagner, Bos Wagner Ungkap Tujuan Pemberontakan

"Pada saat yang sama kita tidak boleh meremehkan Rusia. Jadi yang lebih penting adalah kita terus memberikan dukungan kepada Ukraina," tambahnya.

Polandia berharap ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan Wagner akan menjadi agenda pada pertemuan puncak 31 anggota NATO di Vilnius, Lithuania, 11-12 Juli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com