Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-468 Serangan Rusia ke Ukraina: Heboh Bendungan Jebol akibat Serangan, Rusia Protes ke Belgia

Kompas.com - 07/06/2023, 10:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-468 pada Selasa (6/6/2023).

Ini termasuk, bendungan besar di Kherson, Ukraina selatan dilaporkan jebol akibat serangan. Kejadian itu nyatanya cukup membuat gempar dunia, ketika Ukraina dan Rusia saling menyalahkan hingga memicu tanggapan PBB.

Sementara itu, Rusia telah memanggil duta besar Belgia untuk memprotes dugaan penggunaan senjata produksi dari Belgia dalam serangan mematikan dari Ukraina ke wilayah Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-467 Serangan Rusia ke Ukraina: Muncul Pidato Palsu Putin, Grup Warger Tawan Tentara Rusia

Untuk lebih lengkapnya, berikut rankuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-468 yang dapat Anda simak:

Bos Wagner kecam klaim Rusia tentang kekalahan musuh

Bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, pada Selasa menyebut klaim Rusia bahwa militernya telah menimbulkan banyak korban pada pasukan Ukraina yang bergerak maju adalah sebuah fantasi liar.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (4/6/2023) mengeklaim telah menggagalkan serangan Ukraina, menewaskan total 1.500 prajurit dan menghancurkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja.

"Untuk menghancurkan 1.500 orang, itu pasti pembantaian, dalam satu hari, lebih dari 150 kilometer, pembantaian yang luar biasa," kata Prigozhin di Telegram menanggapi klaim tersebut.

 

Bendungan besar di Kherson jebol akibat serangan

Bendungan Kakhovka di Kherson, Ukraina selatan, jebol akibat serangan pada Selasa.

Rusia dan Ukraina saling menuduh bertanggung jawab atas serangan itu.

"Pembangkit listrik tenaga air Kakhovka (hancur). Kejahatan perang lain yang dilakukan oleh teroris Rusia," tulis kepala staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak, di Telegram, sebagaimana dikutip dari AFP.

Bendungan Kakhovka direbut pada awal serangan Rusia di Ukraina.

Bendungan ini memiliki fungsi salah satunya memasok air ke semenanjung Crimea yang dianeksasi oleh Moskow pada 2014.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-466 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Belgorod Mengungsi | Rudal Hantam Lapangan Terbang

Ukraina: risiko nuklir berkembang pesat setelah bendungan di Kherson jebol

Ukraina pada Selasa mengatakan bahaya bencana nuklir meningkat setelah bendungan di Kherson jebol.

"Dunia sekali lagi berada di ambang bencana nuklir, karena pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia kehilangan sumber pendinginnya. Bahaya ini sekarang berkembang pesat," kata asisten Presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak.

Bendungan Kakhovka sendiri berada sekitar 150 kilometer dari PLTN Zaporizhzhia.

Sementara, Rusia menyangkal adanya risiko besar.

IAEA pantau operasional PLTN Zaporizhzhia setelah bendungan Kherson jebol

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Selasa mengaku tidak melihat adanya risiko keselamatan nuklir segera setelah bendungan di Kherson jebol.

Tetapi, mereka menyatakan sedang menjajaki pilihan untuk mendapatkan air guna menjaga pendinginan PLTN terbesar di Eropa tersebut.

"Kami tengah memantau dengan cermat situasi di PLTN itu, tetapi melihat tidak ada risiko keselamatan nuklir langsung," ungkap badan PBB itu.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-465 Serangan Rusia ke Ukraina: Wagner Mundur dari Bakhmut, Puluhan Drone Rusia di Kyiv Ditembak Jatuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com