Kepala Uni Eropa Charles Michel pada Selasa menyatakan keterkejutan atas serangan terhadap bendungan utama Ukraina dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas kejahatan perang yang menghancurkan infrastruktur sipil.
“Terkejut dengan serangan bendungan Nova Kakhovka yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penghancuran infrastruktur sipil jelas memenuhi syarat sebagai kejahatan perang dan kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia dan proksi-proksinya,” tulis kepala Dewan Eropa Michel di media sosial.
Ukraina mencap Rusia sebagai negara teroris di Mahkamah Internasional pada Selasa.
Ukraina menuduh Rusia menghancurkan bendungan besar.
Ukraina menganggap hal itu sebagai kampanye kekerasan terbaru yang dimulai sejak beberapa tahun lalu.
"Baru hari ini, Rusia meledakkan sebuah bendungan besar yang terletak di Nova Kakhovka, menyebabkan evakuasi warga sipil yang signifikan, kerusakan ekologi yang parah," kata perwakilan Ukraina Anton Korynevych di pengadilan tinggi PBB.
"Tindakan Rusia adalah tindakan negara teroris, agresor," tambahnya.
Rusia tidak memiliki hak veto atas keanggotaan Ukraina pada aliansi pertahanan Barat NATO.
"Semua sekutu setuju bahwa pintu NATO tetap terbuka, bahwa Ukraina akan menjadi anggota aliansi dan Rusia tidak memiliki hak veto," kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Selasa.
Stoltenberg berbicara demikian saat berada di ibu kota Slovakia, Bratislava, untuk melakukan pembicaraan dengan presiden sayap timur aliansi, yang disebut kelompok Bucharest Nine.
Kremlin pada Selasa mengatakan, serangan terhadap bendungan besar di Ukraina selatan yang diduduki Moskwa adalah sabotase yang disengaja oleh Kyiv.
Kremlin menuding Ukraina tengah berupaya memotong Crimea dari pasokan air.
Rusia dan Ukraina telah saling tuduh atas kerusakan bendungan Kakhovka di Sungai Dnipro.
"Kami sudah dapat dengan tegas menyatakan (ini adalah) sabotase yang disengaja oleh pihak Ukraina," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa berseru, dunia harus bereaksi terhadap serangan bendungan Kakhovka. Dia menyalahkan Rusia atas serangan yang menyebabkan banjir besar.
"Dunia harus bereaksi," katanya di media sosial.
Dia menyebut, Rusia telah melakukan ledakan internal terhadap struktur bedungan pada pukul 02.50 waktu setempat (23.50 GMT).
Rusia mengatakan pada Selasa, bahwa puluhan tentaranya tewas ketika memukul mundur serangan Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu.
Ini merupakan sebuah pengakuan yang jarang terjadi tentang kerugian di antara pasukan Moskwa.