KOMPAS.com – Berita tentang kisah seorang sopir truk di AS yang memenangkan jackpot dalam permainan Oregon Lottery’s Win for Life sehingga berhak atas uang hampir Rp15 juta per pekan memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita tentang Rusia yang membantah pertahanan udara Ukraina telah menjatuhkan enam rudal hipersonik Kinzhal dalam semalam.
Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat esai berjudul “Mendayung di antara China dan Amerika” karya Jannus TH Siahaan, Doktor Sosiologi dari Universita Padjadjaran.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Konser Coldplay Jadi Pertaruhan bagi Indonesia | Belarus Siaga Tinggi
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Rabu (17/5/2023) hingga Kamis (18/5/2023) pagi yang dapat Anda simak:
Seorang sopir truk dari Oregon, Robin Riedel, memilih tiket emas dan menjalani sisa hidupnya dengan keberuntungan karena dia akan menerima gaji besar setiap minggu.
Pada tanggal 8 Mei, Riedel memenangkan jackpot dalam permainan Oregon Lottery's Win for Life, yang membuatnya memenuhi syarat untuk pembayaran mingguan sebesar 1.000 dollar AS atau sekitar hampir Rp 15 juta seumur hidup.
Setelah kemenangan besar itu, Riedel berencana dalam dua hingga tiga tahun lagi bisa pensiun.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Hasil Pemilu Thailand | Ukraina Rebut 10 Lebih Pos Rusia
Rusia pada Selasa (16/5/2023) membantah pertahanan udara Ukraina menjatuhkan enam rudal hipersonik Kinzhal dalam semalam.
"Rusia belum meluncurkan Kinzhal sebanyak yang dikatakan (Ukraina) telah ditembak jatuh", kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kepada kantor berita negara RIA Novosti.
Sebelumnya pada hari itu, Ukraina mengatakan telah menembak jatuh enam rudal hipersonik, senjata utama Rusia untuk mengintensifkan serangan jarak jauhnya.
Baca selengkapnya di sini
KARENA bersikap seperti kekuatan menengah (middle power), mau tak mau Indonesia mengikuti irama negara-negara yang berada dalam kategori yang sama, terutama sesama anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Indonesia ikut memainkan kartu "strategic balancing" atau bermain dua kaki, meskipun strategi ini tidak semudah diucapkan. Akan ada masa dan waktunya pendulum kekuasaan domestik condong ke salah satu sisi alias sedikit menjauh dari salah satu kekuatan besar atas alasan-alasan strategis tertentu.
Dari hasil kajian guru besar kajian tentang Asia, David Shambaugh di atas, disimpulkan bahwa mayoritas negara anggota ASEAN sudah condong ke China ketimbang ke Amerika Serikat.