Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2023, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - China telah memberi tahu kedutaan asing dan organisasi internasional untuk tidak memamerkan propaganda yang dipolitisasi di gedung mereka.

Ini jadi sebuah instruksi yang menurut para diplomat ditujukan untuk misi yang telah mengibarkan bendera Ukraina sejak invasi Rusia.

Beberapa misi asing di China mengibarkan bendera Ukraina, atau memajang gambarnya di poster dan lampu, menyusul invasi Februari 2022 yang memicu kecaman internasional terhadap Rusia, sekutu dekat China.

Baca juga: China Tutup 100.000 Akun Media Sosial yang Sebarkan Berita Palsu

"Jangan gunakan dinding luar fasilitas gedung untuk menampilkan propaganda yang dipolitisasi untuk menghindari perselisihan antar negara," kata kementerian luar negeri China dalam pemberitahuan tertanggal 10 Mei, seperti dilansir dari Reuters.

Pemberitahuan tersebut, yang salinannya dilihat oleh Reuters, ditujukan ke semua kedutaan, dan kantor perwakilan organisasi internasional China.

Dalam pemberitahuan itu, kementerian tidak menyebutkan bendera Ukraina atau pajangan propaganda tertentu, tetapi empat diplomat yang berbasis di Beijing, berbicara kepada Reuters tanpa menyebut nama, mengatakan itu jelas terkait dengan pameran solidaritas Ukraina.

Ditanya tentang pemberitahuan tersebut pada sebuah pengarahan, juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin mengatakan kedutaan dan kantor organisasi internasional memiliki kewajiban untuk menghormati hukum dan peraturan China. Dia tidak merinci lebih lanjut.

Beberapa minggu setelah Rusia meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina, poster bendera Ukraina di dinding luar Kedutaan Besar Kanada dirusak dengan grafiti anti-NATO, menurut seorang saksi Reuters.

Misi Uni Eropa, Inggris, Jerman dan Polandia di Beijing juga menampilkan gambar bendera Ukraina.

Mereka tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Mendayung di antara China dan Amerika

China menyerukan perdamaian di Ukraina tetapi menahan diri untuk tidak mengutuk Rusia, yang menyebabkan kritik dari negara-negara Barat.

Beberapa kedutaan besar di Beijing juga mengibarkan bendera pelangi untuk mendukung komunitas LGBT, untuk menandai Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia pada hari Rabu (17/5/2023), dan Bulan Kebanggaan LGBT pada bulan Juni.

Baca juga: AS dan Mikronesia Perbarui Pakta, Lawan Dominasi Pasifik China

Tidak segera jelas apakah China, yang telah menghadapi kritik dari kelompok hak asasi karena membungkam aktivisme LGBT dalam beberapa tahun terakhir, keberatan dengan pertunjukan semacam itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

Global
Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Global
Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Global
Pasukan Israel Gempur Gaza Selatan, Warga Sipil: Tak Ada Tempat Aman

Pasukan Israel Gempur Gaza Selatan, Warga Sipil: Tak Ada Tempat Aman

Global
Biden Telepon Netanyahu, Tekankan Perlindungan Warga Sipil di Gaza

Biden Telepon Netanyahu, Tekankan Perlindungan Warga Sipil di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Penembakan Kampus Las Vegas | UNESCO Masukkan Buka Puasa

[POPULER GLOBAL] Penembakan Kampus Las Vegas | UNESCO Masukkan Buka Puasa

Global
Meta Mulai Mengenkripsi Pesan Sepenuhnya di Facebook dan Instagram

Meta Mulai Mengenkripsi Pesan Sepenuhnya di Facebook dan Instagram

Global
Boris Johnson Meminta Maaf pada Keluarga Korban Covid-19 Inggris

Boris Johnson Meminta Maaf pada Keluarga Korban Covid-19 Inggris

Global
Taylor Swift Dinobatkan sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Taylor Swift Dinobatkan sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Global
2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

Global
Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Global
Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Global
Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Global
3 Orang Tewas dalam Penembakan di Universitas Las Vegas, Pelaku Kemungkinan Profesor

3 Orang Tewas dalam Penembakan di Universitas Las Vegas, Pelaku Kemungkinan Profesor

Global
Italia Keluar dari Proyek Belt and Road China

Italia Keluar dari Proyek Belt and Road China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com