LONDON, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Rusia telah kehilangan sekitar 200.000 tentaranya selama perang di Ukraina.
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, beberapa penyebab dari banyaknya tentara Rusia yang tewas dalam perang disebabkan karena faktor non-tempur.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, salah satu faktor non-tempur adalah para tentara Rusia yang mabuk-mabukan.
Baca juga: Rusia Jabat Presidensi Dewan Keamanan PBB, Ukraina: Tak Masuk Akal
Latest Defence Intelligence update on the situation in Ukraine - 02 April 2023.
Find out more about Defence Intelligence's use of language: https://t.co/98MyQNQKmJ
???????? #StandWithUkraine ???????? pic.twitter.com/XBel6Fvgf0
— Ministry of Defence ???????? (@DefenceHQ) April 2, 2023
Kementerian itu menyebutkan, tingkat konsumsi alkohol di kalangan tentara Rusia yang dikerahkan dalam perang sangatlah tinggi.
Hal tersebut diungkapkan Kementerian Pertahanan Inggris melalui pembaruan informasi intelijennya melalui Twitter pada Minggu (2/4/2023).
Informasi yang disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris tersebut didasarkan atas laporan saluran berita Rusia di aplikasi perpesanan Telegram pada 27 Maret.
Dalam laporan tersebut, telah terjadi insiden, kejahatan, dan kematian yang tinggi terkait dengan konsumsi alkohol di antara pasukan Rusia yang dikerahkan berperang di Ukraina.
Baca juga: Rusia Tuan Rumah Dewan Keamanan PBB, Ukraina: Tamparan untuk Dunia
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, beberapa faktor non-tempur lain yang membuat banyaknya tentara Rusia tewas adalah latihan penggunaan senjata yang buruk, kecelakaan lalu lintas jalan, dan cuaca seperti hipotermia.
“Komandan Rusia kemungkinan mengidentifikasi penyalahgunaan alkohol yang meluas sebagai hal yang sangat merugikan efektivitas pertempuran,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris.
Meski demikian, kata Kementerian Pertahanan Inggris, konsumsi minuman keras sudah dianggap bagian dari kehidupan militer Rusia yang diterima secara diam-diam.
“Bahkan dalam operasi tempur,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Baca juga: AS Yakin Rusia Sedang Cari Senjata dari Korea Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.