WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Presiden AS Donald Trump angkat suara setelah dewan juri pengadilan New York City akan menjatuhkan dakwaan atas kasus suap bintang porno Stormy Daniels.
Trump dituduh menyuap Stormy Daniels gar tutup mulut dan tidak mengungkapkan perselingkuhannya dengan sang mantan presiden sebelum pemilihan presiden (pilpres) AS 2016.
Dilansir dari The Independent, dewan juri memutuskan untuk mendakwa Trump pada Kamis (30/3/2023) dan surat dakwaan tersebut sudah disegel.
Baca juga: Apakah Arti Dakwaan terhadap Trump? Apa yang Terjadi Setelahnya?
Trump lantas angkat suara melalui media sosial besutannya, Truth. Trump mengeklaim bahwa dirinya menjadi korban dakwaan yang bermotif politik.
“Para preman dan monster kiri radikal ini baru saja mendakwa Presiden ke-45 Amerika Serikat, dan kandidat terkemuka dari Partai Republik, sejauh ini, untuk pencalonan presiden 2024,” tulis Trump.
Dia menambahkan, dakwaan tersebut sama saja sebuah serangan terhadap negara.
“Itu juga serangan bertubi-tubi pada pemilu bebas dan adil kita. AS sekarang adalah bangsa dunia ketiga, bangsa yang merosot secara serius. Sangat sedih,” ujar Trump.
Baca juga: Trump Didakwa, Jadi Presiden AS Pertama yang Terjerat Kasus Kriminal
Dalam pernyataan terpisah, Trump menyebut kasus terhadapnya sebagai penganiayaan politik dan campur tangan tertinggi dalam pemilu.
Dia juga mengeklaim bahwa dakwannya adalah yang terbaru dari serangkaian upaya dari Partai Demokrat untuk menghancurkan dia dan gerakan politiknya.
Dia juga menuduh Partai Demokrat menggunakan sistem peradilan sebagai senjata untuk menghukum lawan politik yang akan mencalonkan lagi sevagai kandidat Presiden AS.
Baca juga: Resmi, Trump Akan Didakwa Menyuap Bintang Porno
Dia juga menuduh Jaksa Wilayah Alvin Bragg melalukan pekerjaan kotor dari Joe Biden dan mengabaikan kasus pembunuhan dan perampokan yangs seharusnya menjadi fouksnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus tersebut menjadikan Trump sebagai presiden atau mantan presiden AS pertama yang hadapi dakwaan kriminal.
Dakwaan terhadap politikus Partai Republik berusia 76 tahun itu pun diyakini akan mengguncang persaingan menuju Gedung Putih di mana Trump mencoba untuk kembali berkontestasi.
Baca juga: Kemungkinan Dakwaan untuk Trump Mundur Paling Cepat 24 April 2023
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.