JENEWA, KOMPAS.com - Hak tuan rumah Piala Dunia U-20 Indonesia dicabut pada Rabu (29/3/2023), hanya delapan minggu sebelum dimulainya turnamen.
Ini terjadi di tengah gejolak politik terkait partisipasi Israel di ajang itu.
FIFA mengatakan Indonesia dikeluarkan dari pementasan turnamen 24 tim yang dijadwalkan dimulai pada 20 Mei karena keadaan saat ini, tanpa merinci lebih lanjut.
Baca juga: FIFA Dituntut Berikan Keadilan pada Pekerja Migran Piala Dunia Qatar
Keputusan tersebut menyusul pertemuan di Doha, Qatar antara presiden federasi sepak bola Indonesia Erick Thohir dan Gianni Infantino, presiden FIFA, badan sepak bola dunia.
Israel lolos pada Juni tahun lalu untuk Piala Dunia U-20 pertamanya.
Namun dilansir dari Associated Press, keikutsertaan Indonesia dalam undian resmi grup turnamen, yang dijadwalkan akan diadakan Jumat di Bali, memicu gejolak oposisi politik.
Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, secara terbuka mendukung perjuangan Palestina.
Status tuan rumah Indonesia untuk turnamen itu diragukan pada Minggu lalu ketika FIFA menunda pengundian.
Belum jelas siapa yang akan menjadi tuan rumah turnamen yang sedianya digelar di enam stadion di Indonesia itu.
Argentina yang tak lolos ke turnamen tersebut kabarnya tertarik menjadi tuan rumah.
Baca juga: Pele Meninggal, Presiden FIFA Beri Pernyataan Menyentuh
"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tidak berubah," kata FIFA.
Federasi sepak bola Indonesia bisa lebih didisiplinkan oleh FIFA.
Skorsing dapat menghapus Indonesia dari kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026. Kualifikasi kontinental dimulai pada bulan Oktober.
Staf FIFA akan terus bekerja di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan, kata badan pengatur tersebut. Semuanya dilakukan di bawah kepemimpinan Thohir.
Thohir mengatakan sebagai anggota FIFA, Indonesia tidak punya banyak pilihan selain menerima keputusan tersebut.