Penulis: Samaan Lateef/DW Indonesia
SALAL, KOMPAS.com - Hampir 6 juta ton cadangan lithium ditemukan di wilayah Kashmir yang diduduki India.
Otoritas berharap penambangan bisa menjamin kemandirian. Namun rencana tersebut menyimpan risiko lingkungan dan ditengarai padat emisi.
Salal adalah sebuah desa kecil di tepi sungai Chenab, Jammu-Kashmir, yang belum lama ini diklaim bakal membantu lompatan teknologi di India. Desa itu menyimpan cadangan lithium sebesar 5,9 juta ton.
Baca juga: Faktor Kenapa Mobil Listrik Tidak Populer di Asia Tenggara
Mineral lembut berwarna putih itu merupakan komponen utama teknologi baterai termutakhir dan sebabnya bersifat penting bagi produksi komputer atau kendaraan elektrik. Tanpanya, sulit membayangkan sebuah negara bisa mendorong dekarbonisasi industri.
"Ketika dunia menjalankan transisi energi terbarukan, kendaraan elektrik menjadi sangat penting, dan kebergantungan pada baterai lithium-ion juga semakin besar," kata Pankaj Srivasta, Guru Besar Geologi di Universitas Jammu, India.
"Dengan menemukan cadangan lithium di dalam negeri, India bisa mengurangi ketergantungan kepada impor dan mendorong pertumbuhan ekonomi."
"Dari energi surya, hidrogen atau kendaraan elektrik, kita harus mengambil inisiatif untuk mengupayakan kemandirian," kata Perdana Menteri Narendra Modi, dalam perayaan Hari Kemerdekaan India, Agustus 2022.
Penemuan cadangan lithium di Jammu-Kashmir menempatkan India di peringkat kelima dalam daftar negara dengan cadangan terbesar.
Seorang pejabat di Departemen Geologi dan Pertambangan India mengatakan kepada DW, cadangan lithium di Salal tergolong paling murni dan berkadar 500 bagian per sejuta (PPM), dibandingkan kadar normal sebesar 220 PPM di tempat lain.
"Akan sangat menarik untuk melihat bagaimana penemuan ini akan mengubah pasar lithium global dan produksi baterai lithium-ion yang digunakan di berbagai perangkat elektronik," kata dia.
Baca juga:
Di Salal sendiri, warga mengalami "perasaan campur aduk antara takut dan bahagia," kata Kepala Desa, Pritam Singh.
"Seluruh desa akan digusur untuk tambang lithium dan kami akan kehilangan rumah adat, tapi sebaliknya ada juga harapan bahwa penambangan akan membawa lapangan kerja bagi kaum muda dan kemakmuran bagi seisi desa," tuturnya.
"Sangat menyedihkan untuk kehilangan desa leluhur kami," kata pensiunan serdadu India, Romel Singh.
"Tapi kami siap berkorban demi masa depan anak dan cucu kami," imbuhnya. "Saya senang desa kami akan berkontribusi secara langsung bagi kemajuan ekonomi."