Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Dukung Iran Saat Teheran Diberondong Sanksi Barat

Kompas.com - 15/02/2023, 14:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping menyampaikan dukungannya untuk Iran ketika Barat terus menekan Teheran atas pengembangan nuklirnya.

Dukungan itu disampaikan Xi saat bertemu Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (14/2/2023), sebagaimana dilansir Associated Press.

Xi menyatakan dukungan untuk Iran melalui istilah yang digunakan Beijing untuk mengkritik dominasi AS dalam urusan global.

Baca juga: Perayaan Revolusi Iran Diwarnai Peretasan Siaran Pidato Presiden Ebrahim Raisi

Selama ini, China dan Iran menggambarkan diri mereka, bersama Rusia, sebagai penyeimbang kekuatan Washington di tataran global.

“China mendukung Iran dalam menjaga kedaulatan nasional dan melawan unilateralisme dan perundungan,” kata Xi dalam pernyataan yang dirilis saluran televisi Pemerintah China melalui website-nya.

Pemerintah China juga mengumumkan bahwa Xi dan Raisi menghadiri penandatanganan 20 perjanjian kerja sama, termasuk dalam perdagangan dan pariwisata.

Xi mengatakan, Beijing menentang kekuatan eksternal yang mencampuri urusan dalam negeri Iran dan merusak keamanan dan stabilitas Iran.

Baca juga: Peretas Anti-Pemeritah Menyela Pidato Langsung Presiden Iran

Dia juga berjanji untuk bekerja sama dalam berbagai isu yang melibatkan kepentingan utama dari kedua belah pihak.

Sementara itu, Pemerintah Iran tidak segera merilis perincian pertemuan antara Xi dan Raisi.

Akan tetapi, Raisi dalam pernyataannya yang dirilis surat kabar Partai Komunis China, People's Daily, menyebut bahwa Iran dan China bersahabat dalam situasi sulit.

China adalah salah satu pembeli terbesar minyak Iran. Beijing juga merupakan salah satu investor terbesar di Teheran.

Baca juga: Dubes Iran: Indonesia Sama Seperti Iran, Tak Memihak Timur atau Barat

Selama bertahun-tahun lamanya, Iran berada di bawah berbagai sanksi perdagangan dan keuangan yang diberlakukan oleh Washington dan negara Barat lainnya.

Sanksi-sanksi itu dijatuhkan karena Iran dituding mengembangkan senjata nuklir, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Pemerintah Iran.

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price sudah mendesak China untuk memengaruhi Iran dan menurunkan potensi ancaman di kawasan itu.

“RRC (Republik Rakyat China) memiliki peran untuk dimainkan dalam memberi isyarat dengan sangat jelas kepada Iran bahwa aktivitas destabilisasinya —yang membahayakan dirinya— tidak akan dihargai, tidak akan disetujui,” kata Price, Selasa.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Iran Serukan Transformasi Fundamental: Perempuan, Kehidupan, dan Kebebasan

“Ini bukan sesuatu yang masyarakat internasional siap untuk duduk diam dan menonton,” sambungnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menuturkan, hubungan persahabatan antara Beijing dan Teheran berkontribusi terhadap promosi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

“Hubungan kami tidak menargetkan pihak ketiga mana pun,” kata Wang saat ditanya apakah Beijing khawatir jika semakin dekat hubungannya dengan Iran dapat memperumit hubungan AS-China.

Baca juga: Israel Kemungkinan Dalang Serangan Drone di Pabrik Peralatan Militer Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com