Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Tentaranya Keliru Lepas Tembakan di Perbatasan, Korea Selatan Buru-buru Lapor Korea Utara

Kompas.com - 29/01/2023, 12:45 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com – Seorang tentara Korea Selatan secara keliru menembakkan senapan mesin di dekat perbatasan dengan Korea Utara.

Atas insiden ini, Militer Korea Selatan buru-buru memberi tahu Korea Selatan bahwa penembakan tersebut dilakukan secara tidak disengaja.

Mengutip keterangan dari pejabat militer Korea Selatan, Kantor berita Yonhap, melaporkan pada Minggu (29/1/2023), empat peluru timah telah ditembakkan selama pelatihan di sepanjang perbatasan di Provinsi Gangwon pada Sabtu (28/1/2023) malam.

Baca juga: AS Tunjukan Bukti Foto Korea Utara Beri Senjata ke Rusia, Pyongyang Membantah

Semua peluru mendarat di sisi Selatan dan tidak ada kerusakan yang dilaporkan.

Unit militer Korea Selatan dilaporkan langsung segera memberi tahu Korea Utara bahwa penembakan itu tidak disengaja dan meningkatkan sikap siaga.

"Tidak ada tanda-tanda khusus yang terdeteksi dari pihak Korea Utara, dan penyelidikan sedang dilakukan atas keadaan sebenarnya dari insiden tersebut," kata seorang pejabat militer Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya kepada Yonhap.

Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis tetap "berperang" setelah pertempuran dihentikan oleh gencatan senjata pada tahun 1953 dan dipisahkan oleh zona demiliterisasi (DMZ) selebar empat kilometer.

DMZ telah dibangun membentang sejauh 250 kilometer melintasi semenanjung Korea.

Terlepas dari namanya, DMZ adalah salah satu tempat paling berbenteng di dunia, penuh dengan ladang ranjau dan pagar kawat berduri.

Terakhir kali kedua belah pihak terlibat dalam indisen saling tembak di perbatasan adalah terjadi pada Mei 2020.

Baca juga:

Ketika itu, setidaknya empat peluru dari Korea Utara mengenai pos penjagaan Korea Selatan di bagian tengah DMZ, mendorong pasukan Seoul untuk membalas tembakan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Korea Utara juga menembak seorang pembelot pada tahun 2017 tetapi Korea Selatan tidak membalas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP,Yonhap
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mantan Presiden Rusia Ancam Luncurkan Rudal Hipersonik ke ICC karena Perintahkan Tangkap Putin

Mantan Presiden Rusia Ancam Luncurkan Rudal Hipersonik ke ICC karena Perintahkan Tangkap Putin

Global
9 Warga China Ditembak Mati di Tambang Emas Afrika Tengah, Pemberontak Tuding Ulah Wagner

9 Warga China Ditembak Mati di Tambang Emas Afrika Tengah, Pemberontak Tuding Ulah Wagner

Global
20 Tahun Invasi AS ke Irak: Getirnya Masih Terasa Sampai Kini, Alasan Perang Bohong Belaka

20 Tahun Invasi AS ke Irak: Getirnya Masih Terasa Sampai Kini, Alasan Perang Bohong Belaka

Global
Xi Jinping Tiba di Moskwa Disambut Putin, Ini Agenda Kunjungannya

Xi Jinping Tiba di Moskwa Disambut Putin, Ini Agenda Kunjungannya

Global
Soal Perintah Penangkapan Putin, Kremlin: Jelas Tanda Permusuhan

Soal Perintah Penangkapan Putin, Kremlin: Jelas Tanda Permusuhan

Global
Curhat WN Ukraina di Bali soal Wacana Pencabutan Visa on Arrival

Curhat WN Ukraina di Bali soal Wacana Pencabutan Visa on Arrival

Global
Parlemen Thailand Dibubarkan Raja, Pemilu Segera Digelar

Parlemen Thailand Dibubarkan Raja, Pemilu Segera Digelar

Global
Mengenal Apa Itu Willow Project dan Kenapa Jadi Kontroversi di Alaska

Mengenal Apa Itu Willow Project dan Kenapa Jadi Kontroversi di Alaska

Global
Mantan Presiden Taiwan Akan Kunjungi China, Lawatan Perdana dalam 70 Tahun

Mantan Presiden Taiwan Akan Kunjungi China, Lawatan Perdana dalam 70 Tahun

Global
China Angkat Suara soal Perintah Penangkapan Putin dari ICC

China Angkat Suara soal Perintah Penangkapan Putin dari ICC

Global
Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Internasional
Raja Salman Undang Presiden Iran Kunjungi Arab Saudi, Disambut dengan Baik

Raja Salman Undang Presiden Iran Kunjungi Arab Saudi, Disambut dengan Baik

Global
NYPD Sudah Siap jika New York Rusuh Usai Trump Ditangkap

NYPD Sudah Siap jika New York Rusuh Usai Trump Ditangkap

Global
Makin Panas, Kim Jong Un Perintahkan Korea Utara Siap Luncurkan Serangan Nuklir Kapan Pun

Makin Panas, Kim Jong Un Perintahkan Korea Utara Siap Luncurkan Serangan Nuklir Kapan Pun

Global
Xi Jinping Akan Temui Putin di Rusia, Ukraina Cemas

Xi Jinping Akan Temui Putin di Rusia, Ukraina Cemas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+