Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Penting Tank Leopard 2 bagi Ukraina?

Kompas.com - 25/01/2023, 15:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com – Kanselir Jerman Olaf Scholz sepakat untuk memasok Ukraina dengan tank Leopard 2, menurut laporan sejumlah media Jerman termasuk Der Spiegel, Selasa (24/1/2023).

Jerman juga akan memberikan izin re-ekspor Leopard 2 dari sejumlah negara, seperti Polandia dan Finlandia, ke Ukraina, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Menurut aturan Jerman, negara-negara yang membeli persenjataan dari Jerman umumnya membutuhkan izin dari Berlin sebelum melakukan re-ekspor ke negara lain.

Baca juga: Perdebatan Pengiriman Tank Leopard 2 ke Ukraina, Jadi Game Changer atau Tidak?

Laporan tersebut awalnya dirilis oleh Der Spiegel, yang menyebutkan bahwa Pemerintah Jerman akan mengizinkan setidaknya salah satu perusahaan mengirim tank Leopard 2 dari stok angkatan bersenjata Jerman, alias Bundeswehr.

Kabar tersebut muncul usai Berlin mendapat desakan dari para sekutunya untuk mengizinkan pengiriman main battle tank (MBT) generasi ketiga buatan Jerman tersebut ke Ukraina.

Desakan berasal dari NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, bahkan dari dalam anggota koalisi pemerintahan Scholz.

Baca juga: Jerman Tidak Melarang Jika Polandia Kirim Tank ke Ukraina

Zelensky bahkan meminta dengan sangat dan sempat mengkritik Jerman dengan menyebut kelambanan Jerman dalam mengirim tank ke Ukraina membuat banyak warga Ukraina kehilangan nyawa.

Seberapa penting Leopard 2 untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia?

Sejauh ini, ada 13 negara di Eropa, termasuk Polandia dan Finlandia, yang memiliki armada tank Leopard 2. Banyak dari negara-negara tersebut mau melakukan re-ekspor beberapa tank ke Kyiv.

Baca juga: Akhiri Drama, Jerman Mau Kirim Tank Leopard 2 ke Ukraina

Dilansir dari CNN, ada sekitar 2.000 unit Leopard 2 yang tersebar di seluruh Eropa, dengan berbagai tingkat kesiapan.

Sejumlah besar unit Leopard 2 tersebut berada di dekat Ukraina.

Perawatan Leopard yang relatif mudah dibandingkan dengan model lain, membuat para ahli percaya bahwa tank tersebut dapat membantu Ukraina dengan cepat.

Spesifikasi Leopard 2 memiliki meriam Smoothbore 120 milimeter (mm) dengan senapan mesin 7,62 mm.

Baca juga: AS Beri Sinyal Siap Kirim Tank Abrams ke Ukraina

Leopard 2 dapat melaju dengan kecepatan hingga 70 kilometer (km) km per jam saat off-road. Kecepatan ini menjadi salah satu keunggulan Leopard 2 dalam bermanuver.

Produsen Leopard 2, Krauss-Maffei Wegmann, menyebutkan bahwa tank ini memiliki beberapa fitur perlindungan termasuk perlidungan dari alat peledak improvisasi, ranjau, dan tembakan anti-tank.

“Leopard 2 adalah main battle tank yang modern dan terlindungi dengan baik dengan sensor yang baik,” kata Jack Watling, Senior Research Fellow di Land Warfare di Royal United Services Institute (RUSI), kepada CNN.

“Ini pada awalnya dirancang untuk dipelihara oleh wajib militer dan oleh karena itu lebih mudah untuk bertahan dalam pertempuran daripada beberapa desain NATO lainnya seperti Challenger 2. Ada juga jalur produksi yang ada untuk menjaga pasokan suku cadang Leopard 2,” sambungnya.

Sementara itu, Leopard mengusun mesin diesel yang membuat konsumsi bahan bakarnya lebih irit dan mengurangi jumlah truk bahan bakar yang diperlukan untuk mendukung satu batalion.

Baca juga: Polandia Resmi Minta Persetujuan Jerman Kirim Tank ke Ukraina, Ini Respons Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com