Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Motif Huu Can Tran Lakukan Penembakan Massal di Monterey Park Usai Festival Imlek?

Kompas.com - 23/01/2023, 18:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MONTEREY PARK, KOMPAS.com - Polisi mengidentifikasi pelaku penembakan massal di Monterey Park sebagai Huu Can Tran.

Dia adalah pria dari etnis Asia berusia 72 tahun.

Belum diketahui secara pasti motif serangan itu.

Baca juga: Penembakan di Monterey Park, Kisah 2 Warga Gagalkan Aksi Penembak di Lokasi Kedua

Polisi masih menyelidiki riwayat kriminal dan kejiwaan Huu Can Tran.

Dalam insiden penembakan massal di AS yang terjadi pada Sabtu (21/1/2023) itu, setidaknya sepuluh orang menjadi korban tewas dan sepuluh orang lainya mengalami luka-luka.

Itu menjadi salah satu insiden penembakan massal terparah di California, Amerika Serikat.

Penembakan massal terjadi tidak lama setelah penyelenggaraan Festival Imlek yang dihadiri ribuan orang.

Motif pelaku belum jelas

Seorang pria Asia diduga melepas tembakan ke sebuah studio dansa di Kota Monterey Park.

Pekaku belakangan ditemukan tewas di sebuah van berwarna putih karena bunuh diri.

Dia bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri.

Polisi mengatakan, motif pelaku melakukan tembakan belum jelas.

Kapten Andrew Meyer dari Departemen Sheriff Los Angeles pada Minggu (22/1/2023) mengatakan, bawa pada Sabtu pukul 22.22 waktu setempat, polisi telah merespons laporan tentang tembakan dari satu tempat bisnis di West Garney Avenue, Monterey Park.

Baca juga: UPDATE Penembakan AS: Tersangka Bunuh Diri saat Dikepung Polisi

“Ketika petugas sampai ke lokasi, sejumlah orang yang merupakan pelanggan lokasi itu berhamburan keluar sambil berteriak-teriak,” ujar dia saat konferensi pers, dikutip dari Reuters.

Meyer mengatakan, petugas lantas masuk ke lokasi dan menemukan beberapa korban tewas.

"Sebanyak 10 korban dinyatakan meninggal di tempat. Setidaknya ada 10 korban lagi yang dibawa ke beberapa rumah sakit setempat dan dinyatakan dalam berbagai kondisi, dari stabil hingga kritis,” jelas dia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com