Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diaspora Indonesia Hidup di Tengah Perang Ukraina: Mati Lampu 10 Jam, Ketakutan Disetop Tentara

Kompas.com - 05/01/2023, 20:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: Dhania Iman/VOA Indonesia

KYIV, KOMPAS.com - Sempat mengungsi ke Denmark, diaspora Indonesia, Benni Sitanggang dan keluarganya kini kembali menjalani hidup di tengah perang yang berkecamuk di Ukraina. Sebaliknya, Erni Dona Poltavtseva lebih memilih pindah sementara ke Indonesia, bersama suaminya yang adalah warga Ukraina, dan kedua anaknya.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina bulan Februari 2022, diaspora Indonesia Benni Sitanggang yang tinggal di kota Ternopil, sekitar enam jam dari ibu kota Ukraina, Kyiv, memutuskan untuk membawa istrinya yang warga negara Ukraina, dan putrinya mengungsi.

Awalnya, pria yang berprofesi sebagai seorang influencer atau pemengaruh di media sosial ini berencana mengungsi ke Indonesia bersama diaspora Indonesia lainnya dengan pesawat. Namun, rencana itu gagal, karena pada waktu itu istri Benni tengah hamil sembilan bulan.

Baca juga: Momen Emosional Tentara Ukraina Temui Istrinya yang Sedang Hamil

Dengan bantuan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ukraina, Benni dan keluarganya melakukan perjalanan darat ke Polandia. Ia kemudian melanjutkan perjalanan selama 15 jam naik mobil menuju Denmark, yang kebetulan adalah negara tempat tinggal kakaknya.

“Syukurnya, karena kita ikut mobilnya staf KBRI, jadi kita dikasih lewat. Dan istriku juga kita buat di depan, mengasih tahu sama yang cek control itu, karena kita tuh tadinya enggak bakalan bisa lewat. Tapi kita berusaha, karena kita bilang istri lagi hamil sembilan bulan, takutnya lahiran di jalan,” kenang Benni kepada VOA.

Namun, setelah tinggal tiga bulan di Denmark, Benni dan keluarganya memutuskan kembali ke Ukraina, karena cemas akan keadaan mertua yang masih bertugas sebagai dokter di Ukraina. Tidak hanya itu, Benni mengatakan, ia kesulitan mendapatkan izin tinggal dan mencari pekerjaan di Denmark.

“Kita di (Denmark) enggak tau mau ngapain juga. Mau kerja juga enggak bisa di Denmark, karena aku harus menunggu dapat izin tinggal. Jadi harus menunggu berapa bulan,” tambah pria yang sudah menetap di Ukraina sejak selapan tahun lalu ini.

Baca juga: Ukraina Klaim Tewaskan 800 Tentara Rusia dalam 24 Jam

Ketakutan disetop tentara

Benni Sitanggang dan keluarganya di Ukraina.DOKUMENTASI BENNI SITANGGANG via VOA INDONESIA Benni Sitanggang dan keluarganya di Ukraina.

Kini, Benni dan keluarganya kembali menjalani kehidupan di tengah perang yang berkecamuk di Ukraina. Dirinya sempat merasa kaget dan ketakutan ketika tiba-tiba disetop oleh tentara yang tengah melakukan mobilisasi di jalan.

“Kami lagi jalan belanja mau pulang,” cerita pria asal Medan ini.

“Jadi pas kami jalan aku dipanggil. Kami ambil jalan lain, enggak taunya kami diikuti. ‘Kok kita diikuti tentaranya?’ Aku bilang sama istri, ‘enggak tahu, udah tenang-tenang’,” tambahnya.

Pada waktu itu Benni diminta untuk menunjukkan kartu izin tinggalnya.

“Istriku tanya, ‘memang mau ngapain?’ ‘Kita lagi mengumpulkan orang-orang muda, mobilisasi di sini untuk ikut latihan’ katanya,” jelas pria yang bertemu dengan istrinya di kapal pesiar saat bekerja menjadi koki dulu.

Istri Benni pun lalu mempertanyakan tentang undang-undang yang menyebut bahwa warga negara asing tidak boleh mengikuti pelatihan atau perang. Mereka pun lantas diperbolehkan pergi.

Baca juga: Bantuan Kendaraan Tempur Barat untuk Ukraina Terus Bergulir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com