Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Anwar Ibrahim Beri Pesan Serius pada PNS Malaysia

Kompas.com - 29/11/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Persetujuan pengadaan pemerintah tidak bisa lagi diberikan tanpa proses tender, kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada aparatur negara, Selasa (29/11/2022).

Dilansir dari Channel News Asia, dalam pidato pertamanya kepada pegawai negeri, Anwar menyatakan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinannya tidak akan terus membiarkan kebocoran keuangan dan korupsi.

“Saya mendesak semua orang (di pemerintahan) untuk bekerja sebagai tim. Mari berkomitmen untuk menyelamatkan negara kita,” katanya seperti dikutip dari Bernama.

Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Tolak Sedan Rp 6,6 Miliar Jadi Kendaraan Dinas, Pilih Mobil yang Ada

Dia menambahkan bahwa dia tidak tertarik mengungkit kecerobohan dari pemerintahan sebelumnya dan mengatakan fokusnya harus membawa negara maju.

“Kita harus mengembalikan citra aparatur sipil negara yang sudah tercoreng. Ini hanya dapat dilakukan melalui perubahan," ujarnya.

“Jika Anda melihat kelemahan dan kecerobohan sebelum ini, itu adalah sejarah. Saya tidak ingin menggali semua itu. Kita harus melihat ke depan dan mempersiapkan diri untuk masa depan,” katanya, menurut Free Malaysia Today.

Perdana menteri baru meminta pegawai negeri untuk bekerja dengan pemerintah untuk membawa perubahan dan mengembalikan negara ke masa kejayaannya.

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Anwar Ibrahim Jadi PM Baru Malaysia| Misteri Sekawanan Domba di China Berjalan Melingkar

Ia mengatakan, PNS harus memiliki semangat islah atau reformasi, demi negara.

Reformasi diperlukan agar negara dapat berubah, katanya, seraya menambahkan bahwa Malaysia telah mencapai tingkat tertentu sebelumnya tetapi sayangnya mengalami penurunan ekonomi, stabilitas, dan disiplin.

Dalam pidatonya pada Selasa, Anwar juga menyinggung pentingnya pegawai negeri sebagai pilar negara.

"Kita mungkin tidak berhasil jika mereka tidak bersama saya." ujarnya.

"Pemimpin datang dan pergi, tetapi pegawai negeri tetap menegakkan sistem dan aturan negara," katanya, menurut Bernama.

Baca juga: Anwar Ibrahim Perintahkan Tinjau Subsidi, Ganti BLT untuk Berpenghasilan Rendah

Dia mengaku sangat terbantu dengan mendengarkan ide-ide PNS karena mereka berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Anwar juga berpesan kepada calon anggota Kabinet untuk menjalin hubungan kerja yang baik dengan PNS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com