YERUSALEM, KOMPAS.com - Konflik modern antara Yahudi dan Arab di Palestina dimulai pada tahun 1910-an, ketika kedua kelompok saling mengeklaim wilayah yang dikuasai Inggris.
Orang Yahudi adalah Zionis, emigran baru dari Eropa dan Rusia yang datang ke tanah air kuno orang Yahudi untuk mendirikan negara nasional Yahudi.
Penduduk asli Arab Palestina berusaha membendung imigrasi Yahudi dan mendirikan negara Palestina sekuler.
Baca juga: Ketika Liga Arab Terpecah antara Perjuangkan Palestina dan Normalisasi dengan Israel…
Dilansir dari History, mulai tahun 1929, orang Arab dan Yahudi berperang secara terbuka di Palestina, dan Inggris berusaha membatasi imigrasi Yahudi sebagai cara untuk menenangkan orang Arab.
Akibat Holocaust di Eropa, banyak orang Yahudi secara ilegal memasuki Palestina selama Perang Dunia II.
Kelompok Yahudi radikal menggunakan taktik gerilya melawan pasukan Inggris di Palestina, yang menurut mereka telah mengkhianati kepentingan Zionis.
Pada akhir Perang Dunia II, pada tahun 1945, Amerika Serikat memihak tindakan Zionis. Inggris, tidak dapat menemukan solusi praktis, merujuk masalah tersebut ke PBB, yang pada 29 November 1947 memilih untuk membagi Palestina.
Orang-orang Yahudi menguasai lebih dari separuh Palestina, meskipun jumlah mereka kurang dari separuh penduduk Palestina.
Baca juga: Netanyahu Menang Pemilu Israel, Menlu AS Langsung Telepon Presiden Palestina
Orang Arab Palestina, dibantu oleh sukarelawan dari negara lain, melawan pasukan Zionis, tetapi orang Yahudi mendapatkan kendali penuh atas bagian Palestina yang dialokasikan oleh PBB dan juga beberapa wilayah Arab.
Pada tanggal 14 Mei 1948, Inggris menarik diri dengan berakhirnya mandatnya, dan Negara Israel diproklamasikan oleh Ketua Badan Yahudi David Ben-Gurion.
Keesokan harinya, pasukan dari Mesir, Transyordania (sekarang dikenal sebagai Yordania), Suriah, Lebanon, dan Irak menyerbu.
Orang-orang Israel berhasil melawan orang-orang Arab dan kemudian merebut wilayah-wilayah penting, seperti Galilea, pantai Palestina, dan sebidang wilayah yang menghubungkan wilayah pesisir ke bagian barat Yerusalem.
Baca juga: Netanyahu Kembali Jadi PM Israel, Apa Pengaruhnya bagi Palestina?
Pada tahun 1949, gencatan senjata yang ditengahi PBB membuat Negara Israel memegang kendali permanen atas wilayah yang ditaklukkan tersebut.
Kepergian ratusan ribu orang Arab Palestina dari Israel selama perang meninggalkan negara dengan mayoritas Yahudi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.