Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina: Rusia Akan Membayar Kelaparan Era Uni Soviet dan Perang saat Ini

Kompas.com - 26/11/2022, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.comRusia akan membayar bencana kelaparan era Uni Soviet yang menyebabkan jutaan orang Ukraina tewas selama musim dingin 1932-1933 dan atas tindakannya dalam perang di Ukraina saat ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak di Telegram pada Sabtu (26/11/2022).

"Rusia akan membayar semua korban Holodomor dan bertanggung jawab atas kejahatan hari ini," tulis Yermak, menggunakan nama Ukraina untuk bencana tersebut.

Baca juga: Putin Telepon Pasukan Rusia di Ukraina, Sebut Mereka Pahlawan

Hari peringatan tahunan Ukraina untuk para korban Holodomor berlangsung tahun ini pada Sabtu, sebagaimana dilansir Reuters.

Pada November 1932, pemimpin Uni Soviet kala itu Joseph Stalin mengirim polisi untuk menyita semua gandum dan hewan ternak dari pertanian Ukraina yang baru dikumpulkan.

Itu termasuk benih-benih yang dibutuhkan untuk menanam tanaman berikutnya.

Jutaan petani Ukraina mati kelaparan setelah penyitaan itu dan oleh sejarawan Universitas Yale Timothy Snyder disebut sebagai pembunuhan massal yang jelas direncanakan.

Baca juga: Jarang Terjadi, Zelensky Semprot Pejabat Ukraina Lain, Ini Penyebabnya

Zelensky kritik pejabat Ukraina

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat mengkritik Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko karena tak melakukan pekerjaan dengan baik dalam mendirikan tempat penampungan darurat bagi penduduk.

Setelah menghancurkan serangan rudal Rusia terhadap sistem pembangkit listrik, Ukraina telah membangun ribuan tempat penampungan darurat.

Penampungan tersebut memungkinkan masyarakat dapat mengakses sambungan alat pemanas, air, internet, dan telepon seluler.

Baca juga: Paus Serukan Gencatan Senjata di Ukraina dan Minta Tuhan Akhiri Perang

Dalam pidato malamnya, Zelensky mengindikasikan bahwa Klitschko dan para pejabatnya tidak berbuat banyak untuk membantu dalam proyek tersebut.

“Sayangnya, otoritas lokal belum bekerja dengan baik di semua kota. Secara khusus, ada banyak keluhan di Kyiv. Singkatnya, diperlukan lebih banyak pekerjaan,” kata Zelensky, dikutip dari Reuters.

Dia mengatakan tingkat ketersediaan layanan penampungan darurat Kyiv belum cukup baik.

“Tolong perhatikan, orang-orang Kyiv membutuhkan lebih banyak dukungan. Banyak (dari mereka) merasakan mati listrik selama 20 atau bahkan 30 jam. Kami mengharapkan pekerjaan berkualitas dari kantor walikota,” jelas Zelensky.

Baca juga: Mundur dari Kherson, Pasukan Elite Rusia Dipindah ke Ukraina Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com